Mungkin sudah satu setengah jam lebih Haris duduk pada sebuah sofa di sudut ruangan kamar Mia. Memerhatikan wanita itu, kalau-kalau Mia kembali sadar.
Sebenarnya sejak awal Haris ingin sekali langsung pergi meninggalkan Mia untuk beristirahat. Hanya saja banyak alasan kecil yang membuat Haris tetap bertahan untuk berada di sana. Salah satunya pemikirannya sendiri.
Haris termenung menatapi Mia yang masih saja belum bergerak sedikitpun. Sampai pada akhirnya, sebuah hasrat kembali muncul dalam dirinya. Hasrat yang sudah lama tidak dia salurkan.
Lelaki itu bangkit dari duduknya, melangkah pelan mendekati Mia. Menatapi wanita itu sekali lagi, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dari tampak luar, memang tidak terdapat satu cacat pun di tubuhnya. Tapi entah jika pakaian itu disingkirkan.