Haris akhirnya mengajak Mia untuk segera pergi meninggalkan kantor. Bukan untuk kepentingan pekerjaan, melainkan untuk kepentingan pribadi. Haris mengajak Mia untuk pergi minum-minum ke sebuah bar.
Persetan dengan jam kantor, begitu menurutnya saat Mia kembali mengingatkan jika mereka masih berada dalam jam kerja. "Ah! Bodo! Yang punya perusahaan ini kan aku juga. Aku yang ngajak kamu keluar!" tegas Haris.
Mia tidak bisa beralasan lagi. Padahal masih banyak pekerjaannya di atas meja yang belum selesai dia kerjakan. Sudah dua hari beberapa naskah milik orang hanya menghiasi mejanya. Tidak disentuh sama sekali.
Semenjak Soraya tidak ada, pekerjaan Mia juga semakin banyak. Karyawan baru yang menggantikan posisi Soraya masih belum terlalu mahir untuk memilih dan memilah naskah penulis pemula. Bahkan tata cara penulisan novel saja masih belum dia kuasai sepenuhnya.