Di sepanjang perjalanan kembali menuju ke Jakarta, tidak ada henti-hentinya Haris memikirkan Soraya. Entah mengapa, otaknya kali ini hanya membayangkan wajah wanita itu saja.
Sepertinya Haris sudah tergila-gila dengan mantan karyawannya itu!
Haris mencoba memejamkan kedua matanya. Bukan mencoba untuk tertidur melainkan untuk mengingat kembali setiap senti raut wajah Soraya. Sebab saat wanita itu terlelap tadi, dia sempat memerhatikan dengan teliti.
Kulit wajahnya sangat mulus. Alisnya yang berambut tebal dan tercetak rapi. Hidungnya mancung dengan kumis tipis, membuatnya semakin terlihat manis. Belum lagi jika Soraya tersenyum, kedua lesung pipinya akan muncul. Begitu menggoda!
Pikirannya kembali melayang, membayangkan jika saja dia dapat memiliki wanita itu. Pasti begitu menyenangkan memiliki kekasih yang humoris.