Soraya membuka kedua matanya perlahan. Bola matanya langsung berkeliaran, melirik ke sana-kemari. Memerhatikan keadaan di sekitarnya. Tentu saja Soraya ingat, jika saat ini dia sedang berada di dalam mobil Haris. Setelah melewati beberapa drama yang terjadi di awal tadi.
Dia menoleh ke sampingnya, mendapati sesosok pria maskulin yang sudah membuatnya jengkel. Bukan jengkol!
Benar, siapa lagi kalau bukan sang pemilik mobil ini, Haris. Pria itu sepertinya ikut terpejam beberapa saat yang lalu, setelah berlama-lama memandangi wajah Soraya yang lebih dulu terlelap karena kelelahan.
Soraya sengaja berdeham, kemudian batuk karena tenggorokannya yang sedikit gatal. Membuat Haris terpaksa harus membuka kedua matanya, kembali tersadar dengan sekelumit permasalahan hidupnya.
"Sudah bangun?" tegur Haris pada Soraya yang sedang membenarkan duduknya.
Soraya mendelik, lalu menyahuti, "Seharusnya aku yang nanya gitu tadi." Lagi-lagi Soraya membenarkan posisi duduknya.