"Mungkin sudah sekitar enam bulan lebih Soraya enggak pulang," tambah Wira. Kini bidak kuda Wira menggugurkan sebuah bidak benteng milik Haris.
Ya, Haris sengaja melakukan itu. Mengalah pada Wira, berpura-pura tidak menyadari ancaman pada bidak bentengnya. Haris berseru menyesal.
"Akhir-akhir ini pekerjaan di kantor memang sedang banyak-banyaknya, Om! Beberapa penulis baru mulai bermunculan. Jadi Soraya harus lebih selektif dalam memilih cerita novel." Haris beralasan.
Alasan itu hanya akal-akalan Haris saja. Mengatakan semua itu hanya untuk membuat Wira merasa tenang jika mendengar anaknya memang benar sedang bekerja di Jakarta. Bukan sedang bermain-main.
Untungnya memang benar, Soraya memang benar-benar sedang bekerja di Jakarta. Bukan bekerja dalam artian kata yang lainnya. Lagipula di zaman sekarang, hidup di kota Jakarta pula, seorang diri, mana bisa bertahan hanya dengan bekerja di jalan yang benar?