Chereads / hayalan yang nyata / Chapter 2 - hari Minggu

Chapter 2 - hari Minggu

Di hari Minggu aktivitas ku tak seperti Minggu biasa yang cuma malas malasan sekarang aku ada janji sama 2 orang teman yang. Inilah aku yang awalnya janjian nya jam 8 siap siap nya jam 8 juga jadi berangkat nya ke tempat tujuan yaaa lebih dari 5 menit. Karena aku yang lama mereka selalu ngajak cafe di Deket rumsh,jadi aku kan bisa lebih cepat datang nya. Saat aisa, Amel,dan aku sudah berkumpul di salah satu cafe kita mulai memesan makanan dan memulai mengobrol dengan mereka berdua disini mereka mulai ngasih kode yang aku pun tidak tau apa maksud dari kode itu, aku mulai menanyakan apa yang mereka maksud tapi mereka cuma bilang"nanti pasti kamu tau sendiri" di situ aku cuma mengotak ngatik hp, setelah beberapa menit makanan kita sampai,karena aku lupa sarapan dirumah aku makan dulu dari pada mereka yang sedang sibuk dengan hp masing-masing. Makanan ku sudah habis dan aku main hp lagi, setelah entah berapa lama seperti ada yang manggil dari belakang ku, aku berusaha untuk tidak menoleh setelah nama ku disebut ada 2 suara yang berbeda memanggil Amel dan Aisa disaat itulah rasa penasaran muncul dan akhirnya aku menoleh ke sumber suara, saat aku melihat ada tiga orang yang sudah berdiri di samping tempat duduk ku dan tempat duduk aisa,amel. Aku kaget ketiga melihat seseorang yang aku kagumi itu berada di sebelah ku sambil tersenyum disitu lah aku paham dengan kode kode nya dua orang teman, aku mulai bertanya "kok ada kalian bertiga" ucap ku sambil bingung. "Emang gak boleh aku duduk di sebelah mu" ucap Devan, iya itu adalah Devan laki laki yang aku kagumi, aku mengagumi nya karena dia tidak pernah terpengaruh dengan jaman ketika semua temannya ngerokok dia tidak pernah ikut, dia juga pintar karate, dan yang paling penting dia tidak lupa dengan Allah SWT, Devan adalah satu satunya cowok yang tidak ngerokok dari mereka bertiga. "Kan w nanya nya itu kok ada kalian bertiga bukan ngapain duduk di sebelah w Bambang" ucapku sambil menahan emosi ku "tadi aku kamu sekarang Lo gw mau Lo apa si"ucap Devan "sih gajel w nanya apa situ jawab apa " ucapku " udah udah kalian ini kan sebenernya saling suka tapi tertutupi oleh sikap cuek kalian" ucap Aisa dengan ekspresi wajah yang marah tapi mulut tersenyum. Itulah Aisa di tidak bisa sama sekali marah ke teman teman nya. Keadaan menjadi hening semua nya sibuk mengotak ngatik hp mereka sendiri,sampai akhirnya aku lapar kembali, kita sudah berjam-jam di cafe itu. Aku beralih dari tempat itu dengan wajah marah yaaa walaupun aku tak marah, aku pergi tanpa pamit kepada mereka. Mereka terlihat bingung kepergian ku tanpa pamit.