"Aku ingin bercerita tentang sesuatu hal yang aku anggap penting."
"Katakanlah, aku punya banyak waktu untukmu."
"Hemp... apa kau mau tahu mamiku?" tanya Hansen lagi. "Mamiku itu sangat cantik, baik dan sempurna. Setiap orang yang melihatnya pasti akan jatuh cinta dengannya," lanjut Hansen.
"Oh ya, bukannya kamu tidak mau menceritakan tentang mami-mu? Kamu pun bilang kalau aku yang harus berjuang untuk mencarinya. Lalu kenapa sekarang mendadak kamu ingin mengatakan tentang mami-mu?"
"Melihatmu yang tidak mengingatnya, aku jadi prihatin. Jadi aku menolongmu, tapi kalau kau juga tidak suka, terserah. Aku tidak akan memaksa, hanya saja kau aka sial kalau tidak mengejar mamiku. Dia super woman, cuma kelemahannya memang tidak ahli memasak saja! Itu benar-benar buruk."
"Kau selalu membanggakan mami-mu, aku jadi penasaran seperti apa orangnya."
"Ya tentu, kau harus mengejarnya jika tidak kau akan kalah dengan pria baru yang dikenal mami."