( ON MY WEDDING DAY/DI HARI PERNIKAHAN KU)
Kondisi kesehatan ibunya Kadita semakin menurun. Harith berusaha tidak mau memberi kabar kepada Kadita takut dengan kehamilan nya yang akan membuat Kadita menjadi stress karena Ibunya.
" Mas sayang,kok ibuku belum pulang dari rumah sakit ya?!" ujar Kadita sambil tidur di pangkuan Harith.
" Ibu kamu lagi dalam perawatan. kondisi kesehatan nya kurang baik. Kita berdoa aja semoga ibu kamu bisa pulih kembali." ujar harith sambil mengusap rambutku.
" Iya mas. Semoga ibu bisa kembali sehat lagi" ujar Kadita berdoa.
" Biar aku saja yang bolak balik ke rumah sakit untuk melihat kondisi ibu kamu. Dan kamu cukup di rumah masak dan beres-beres rumah. Kalo lelah dan capek Kamu bisa minta tolong bantu sama Kagura ya sayang. Kalo dia di mintain tolong enggak mau. Telpon aku juga kabarin aku. Biar aku kasih pelajaran sama Kagura" ujar Harith.
" Siap mas. Kamu jangan bully Kagura Mulu. Aku gak tega lihatnya. Apalagi dia juga sedang hamil seperti aku. Masa kamu tega membully ibu hamil. Dan apalagi itu katanya anak kamu!!" Ujar Kadita menasehati.
" Biar aja. Dan aku gak merasa melakukan hubungan intim dengan dia. Jadi dia enggak perlu aku kasihanilah. Kan dia sendiri yang bikin ulah karena hamil. Bukan aku yang berbuat. Sumpah demi Allah aku tak melakukan perbuatan tak terpuji terhadap dia. Dan aku tidak pernah selingkuh dari kamu sayang" ujar Harith bersumpah.
" Iya aku percaya kamu mas. Dan kita nunggu aja Kagura lahiran. Apa ucapan nya sesuai dengan hasil test DNA nantinya?!" ujar kadita.
" Iya betul. Kita tunggu aja nanti hasil laboratorium DNA anaknya. " ujar harith yang mengantuk sambil mengajak Kadita beristirahat di kamar.
Dan esok pagi harinya. Saat Kadita terbangun dan hendak memasak untuk sarapan. Tiba-tiba Kadita melihat Kagura sedang asyik memasak di dapur nya.
" Wah, pemandangan yang langka banget nih aku liat kamu sudah bangun dan memasak!!" ujar Kadita sambil menghampiri Kagura masak.
" Hehehe.. kan aku bentar lagi jadi seorang ibu. Jadi aku harus berubah demi anakku dan mas Harith. Harus bisa menyenangkan mereka." ujar Kagura yang nampak bahagia.
"Kamu masak apa hari ini?!" tanya Kadita sambil membantu Kagura memasak.
" Aku masak capcay sama ayam goreng kremes mba. Tapi ayamnya lagi di ungkep nih" ujar Kagura.
" Ya udah aku coba cicipi masakan kamu ya!! Penasaran sama masakan kamu. Kan ini perdana aku lihat kamu masak" ujar Kadita bersemangat.
" Gimana mba rasanya enak gak?! Capcay dan ayam nya yang aku ungkep Gimana?!" ujar Kagura penasaran.
" Huhuhuhu.. Kok rasanya aneh ya!!" ujar Kadita sambil memuntahkan nya.
" Aneh gimana mba?! Coba aku cicip!!" ujar Kagura.
" Rasanya asin banget capcay nya. Udah gitu ungkep ayam nya rasanya manis banget. Kamu enggak tahu garam dan gula ya!! Emang gak di rasain dulu waktu masak?!" ujar Kadita kesal.
" Iya rasanya hancur banget. Yah Gagal total deh aku. Niatnya mau dapat pujian dari mas Harith. Ini mah kalo mas Harith tahu masakan aku begini yang ada ngomel-ngomel. Aduh gimana ini Kadita" ujar Kagura panik.
" Ya udah sini aku yang ambil alih. Kamu mandi dan ganti baju gih sana. Biar ini aku yang urus. " ujar Kadita menyarankan.
" Iya makasih ya Kadita sudah menolong aku" ujar Kagura sambil pergi ke kamarnya untuk mandi dan ganti baju.
" Iya kamu mending mandi biar nanti bisa sarapan bareng. Jadi kamu selesai mandi bisa barengan sarapan bareng aku dan mas Harith " ujar Kadita.
Dan tiga puluh menit kemudian. Semua masakan telah matang. Harith dan Kagura pun sudah mandi dan mereka bersiap untuk sarapan bersama denganku.
" Pagi sayang!! Pagi Kagura" ucap harith menyapa .
" Pagi mas Harith" ujar Kagura cemberut.
" Pagi juga sayang. Menu sarapan hari ini sayur capcay dan ayam goreng kremes ya. Aku ambilkan satu-satu" ujar Kadita mengambil makanan untuk harith dan Kagura.
" Wah enak banget tuh kayanya" ujar harith bersemangat.
" Iya itu tadi Kagura yang masak mas" ujar Kadita memberitahu.
" Oh jadi ini masakan Kagura. Kamu hebat ya udah mulai sedikit ada perubahan menjadi lebih baik" ujar harith memuji Kagura.
" Hehehe.. makasih mas Harith atas pujiannya. Gimana masakan aku enak gak?!" ujar Kagura merasa senang karena di puji Harith.
" Enak. Kamu bisa masak juga ya ternyata" ujar Harith tersenyum.
" Alhamdulillah kalo enak. Dan mas Harith suka masakan aku. Besok kamu bikin sarapan lagi ya. Aku suka" ujar harith senang'.
" Besok mas harith mau aku masak lagi ya?!" tanya Kagura panik.
" Iya dong. Ini kan masakan kamu kan. Enak. Jadi kan bisa bagi-bagi tugas sama Kadita. Kalo kamu masak. Kadita bisa mencuci piring dan beres-beres rumah" ujar harith menyarankan.
" Tapi mas.. Anu.. masakan itu!!" ujar Kagura ketakutan.
" Memang kenapa dengan masakan kamu?!" Ini enak loh. Aku aja makannya habis. Kadita juga makannya habis" ujar Harith menyindir.
" Bukan itu. Maksudnya aku.." ujar Kagura sambil garuk-garuk kepalanya.
" iya maksudnya kamu mau besok masak buat sarapan kan?!" ujar Harith merayu.
" Haduh,mas harith. Jangan di potong dong sama omongan aku" ujar Kagura cemberut.
" Lah terus maksudnya kamu apa ya?! Aku masih kurang paham deh" ujar harith kebingungan.
" Itu masakan memang aku yang masak tadi. Tapi pas di cicipi hancur semua rasanya. Capcay keasinan. Dan ayam ungkep rasanya kemanisan. Akhirnya kadita yang mengurus masakan tersebut. Dan aku di suruh Kadita mandi. Kadita yang membumbui capcay dan ayam menjadi enak. Maaf aku berbohong mas" ujar Kagura sambil menangis.
" Hehehe.. Aku tahu ini masakan Kadita. Dan aku sengaja bilang kamu yang masak lagi biar kamu bisa terus bangun pagi. Bantu Kadita di rumah ini. Apalagi ibunya Kadita sedang di rawat di rumah sakit. Jadi aku mohon kamu bantu dan temani Kadita selama tinggal disini selagi aku kerja." ujar Harith.
" Iya mas. Aku akan usahakan menjadi orang yang lebih baik. Dan aku usahakan bangun pagi dan berbagi tugas dengan Kadita,mas" ujar Kagura.
" Alhamdulillah aku senang dengerin nya. Dan aku berharap kalian bisa akur dan saling bantu ya. Karena kalian sedang hamil jadi aku juga berharap kalian saling support satu sama lain" ujar harith.
" Iya mas. Sekarang aku sudah sadar dan berterima kasih sama mas harith dan Kadita sudah mau menerima aku untuk tinggal Disini dan makan Disni" ujar Kagura terharu.
" Nah ini waktunya kamu juga belajar memasak dari Kadita. Biar kalo suatu saat anak sudah lahir dan Kadita lagi sibuk mengurus anaknya. Kalian bisa gantian memasaknya" ujar Harith.