Sepeda motor Pras berhenti di halaman rumah Ayu setelah kurang lebih 30 menit berjalan. Ayu segera turun dari boncengan Pras. Tak lama kemudian melepaskan helmnya. Karena agak kesulitan, Pras membantu melepaskannya. Setelah meletakkan helm di motornya, Pras membuka kaca penutup hemlnya. Ia memandang Ayu dengan senyum yang menggoda.
"Makasih, ya!" ucap Ayu malu-malu
"Sama-sama...."sahut Pras sambil terus memandang wajah cantik Ayu. Ayu menunduk malu sambil sedikit tersenyum.
"Pulang ke Semarang, kapan?" ucap Ayu dengan tiba-tiba. Ayu asal bertanya dengan canggung.
Sementara itu dari dalam rumah Andre adik laki-laki satu-satunya Ayu membuka pintu. Ia bersorak kegirangan melihat Ayu sudah pulang sekolah. "Eh.. mbak Ayu, sudah pulang. Diantar pacarmu, ya? Idih....yang sudah punya pacar...!" kata Andre sambil tertawa-tawa menggoda.
"Apaan sih, Dik. Itu kan Mas Pras....tetangga kita", sahut Ayu dengan cemberut.
"Pacaran sama tetangga ni ye....?" goda Andre lagi sambil terus memandangi mereka.
"Tidak pacaran eh Dik, cuma tadi Mas Pras ngajak bareng pulang. Itu saja, Dik. Mas Pras juga sudah punya pacar. Mana mungkin Mas Pras akan meninggalkan Mbak Tina. Iya, kan Mas?" ucap Ayu sambil memandangi Pras.
Mendengar kalimat dari Ayu, Pras tampak kaget. Ia tidak menyangka kalo Ayu akan berkata seperti itu.
"Hmmm...nggak" sahut Pras.
"Nah, tuuuuh. Mas Pras bilang nggak, berarti Mas Pras bukan pacar mbak Tina. Iya kan, Mas?" lanjut Andre menyelidik.
Pras mengangguk dan mengangkat jempul pada Andre. Kemudian setelah berbisik Pras bicara pada Ayu. " Jangan sembarang bicara, kalau tidak dengar sendiri dari aku!"
Ayu hanya mengangguk tanpa menjawab. Pras memandang Ayu dengan penuh harapan.
"Besok pagi saya antar ke sekolah. Pulang saya jemput lagi, ada yang ingin aku sampaikan, OK?!"
Ayu hanya mengangguk. Tak lama kemudian Pras mentarter motornya dan melambaikan tangan pada Andre. Kemudian tanpa menoleh ke Ayu, ia bergegas meninggaljan halaman.
Ayu mengamati sampai punggung Pras menghilang. Kemudian ia melangkah masuk rumah.
"Idih....yang lagi berbunga-bunga," goda Andre sambil nyengir.
Mendengar ucapan Andre bibir Ayu manyung dan tangannya siap-siap mencubit punggung Andre. Tapi Andre meloncat sambil tertawa-tawa menggoda Ayu.
Ayu masuk ke dalam kamarnya. Ia seger membuka jendela, dan tersenyum manis. Di ujung langit tampak pelangi menghias dengan indahnya. Seindah rasa bahagia Ayu, bisa bersama Pras yang beberapa hari ini telah mengganggu angannya sejak bertemu pertama dengannya. "Mas Pras, tahukah kamu bahwa hatiku merasa bahagia bersamamu, seindah pelangi yang penuh warna warni nan memesona! Mungkinkah aku jatuh cinta denganmu....? Mengapa hatiku berbunga-bunga bisa bersamamu...?"