Tiara berfikir sejenak mempertimbangkan sarang dari sister jeans. Yang dikatakan oleh perawat itu memang benar jika ia mengambil keputusan yang salah tidak hanya nyawa Joni dan Hana yang dalam bahaya tetapi juga bayi yang ada di dalam kandungannya. Perasaan Tiara semakin gelisah dan tidak menentu. Apalagi orang-orang itu semakin lama semakin mendekat dan suara langkah kaki mereka sudah membuat mental Tiara semakin jatuh dan tubuhnya gemetar.
Rasa tertekan yang amat sangat mulai menggerogoti tubuh Tiara. Ditambah lagi rasa sakit dari bagian tubuh yang lain karena luka memar. Kedua kakinya seakan mati rasa dan perutnya mulai terasa sakit dan nyeri. Wajah Tiara pucat dan kepalanya mulai terasa pusing berkunang-kunang. Tetapi wanita cantik ini berusaha untuk tetap mempertahankan kesadarannya meski tiara tidak tahu, entah sampai kapan hal itu bisa ia lakukan.
Krekkk.... Krekk... Krekkk...