Yohan berjalan keluar lokasi rumah sakit. Tetapi disaat melewati kamar Jonatan, hatinya terasa terbakar api cemburu lagi. Ingin rasanya laki-laki tampan ini masuk ke dalam ruangan itu dan mematahkan satu tangan Jonatan yang masih tersisa dan kalu perlu kedua kakinya sekalian. Tetapi yohan berusaha untuk mengendalikan diri. Patah tangan dan kaki hukuman terlalu ringan dan mudah buat Jonatan itu, yang jelas yohan ingin laki-laki playboy itu mendapatkan balasan yang lebih. Bukan hanya karena berani merayu Istrinya, tetapi juga percobaan penipuan yang sudah tercium oleh yohan sebelumnya.
"Steve, aku ingin kau kunjungi proyek yang dikerjakan boleh Perusahaan JT grup. Aku ingin Jonatan merasa panik dan merasa semakin terpojok dengan waktunya yang semakin sedikit." Perintah sang presdir kepada asisten pribadinya. Meskipun hatinya merasa panas terbakar cemburu, namun yohan tetap harus berfikir dengan kepala dingin untuk menghadapi Jonatan yang lumayan licik itu.