Tara merasa kesal dengan dirinya sendiri, mengapa tadi malam ia tidak memastikan dulu sebelum memeluk punggung orang. Bukankah yang di lakukannya tadi malam seakan sia-sia saja. Jika hanya sekedar untuk memeluk Jonatan saja, ia tidak perlu mengendap-endap secara sembunyi-sembunyi seperti pencuri pada malam hari. Hanya dengan jentikan jari saja, kekasihnya itu pasti akan dengan senang hati mendatangi wanita cantik ini.
"Ah, sial kau! Aku kira kau adalah yohan? Kemarin yang aku tahu, yohan yang menempati kamar ini. Terus sekarang kenapa berganti menjadi kamu?" Tanya tara heran sambil memandang kearah Jonatan yang senyum-senyum sendiri karena geli melihat tingkah konyol tara. Tetapi lumayan juga ada wanita cantik salah kamar dan tidur memeluknya tadi malam.