Chereads / CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO / Chapter 27 - 27. Miliader Tampan perusahaan Lianxi Grup

Chapter 27 - 27. Miliader Tampan perusahaan Lianxi Grup

Setelah kejadian pagi itu, mereka berdua menjadi tahu rahasia masing-masing. Yohan juga berjanji kepada Tiara akan memperlakukan Tiara dengan lebih baik lagi. Ya! Yohan adalah laki-laki yang dingin tetapi itu hanya berlaku untuk semua wanita diluar sana kecuali Tiara.

PERUSAHAAN LIANXI GRUP

Tara Jiang telah tiba di perusahaan Lianxi Grup untuk menemui Presdir Kim, seperti apa yang di perintahkan oleh papanya direktur utama Perusahaan Jiang Grup Jerry Jiang. Di depan resepsionis ia berdiri" Maaf, apakah Presdir Kim ada? Saya perwakilan dari Jiang Grup. Nama saya Tara Jiang, Saya sudah membuat janji dengan presdir Kim" Wanita berseragam kantor ini memang terlihat rapi, tetapi kesan sexy tidak pernah terlepas darinya. Sang resepsionis menghubungi Sekertaris Tang, untuk menanyakan apakah sang presdir ada janji dengan perusahaan Jiang Grup. Tania meminta asistennya untuk menjemput dan mengantakan perwakilan dari Jiang Grup itu langsung ke ruangan sang presdir.

Tara sudah berada di depan pintu ruangan kerja Yohan. Tok tok tok, suara ketukan pintu.

" Masuk"

Tara Jiang membuka pintu, kemudian masuk ke ruang kerja sang presdir. " Selamat pagi Presdir Kim, saya Tara dari perusahaan Jiang datang untuk membicarakan kelanjutan dari proyek pembangunan hotel dikota J" Wanita cantik ini berdiri tepat di depan meja kerja sang Presdir. Tara yang biasanya suka seenaknya, ternyata masih punya sopan santun juga. Ketika ia pertama kali datang keruangan presdir, ia tak berani duduk sebelum sang Presdir mempersilakannya.

Siapa sebenarnya Presdir Kim ini? Mengapa sombong sekali. Aku mengucapkan salam kepadanya, tetapi ia malah mengacuhkanku begitu saja. Gumamnya dalam hati.

Rasa penasaran mulai membayangi Tara, sang presdir Kim tak juga memperlihatkan wajahnya. Masih saja ia membelakangi wanita cantik itu, meski Tara sudah berbicara banyak dengannya.

Sang presdir membalikan kursinya dan tersenyum kepada wanita yang ada di depannya. Seketika Tara kaget dan Matanya terbelalak melihat laki-laki yang ada didepannya. " Kau! Kenapa kau ada disini?" Ekspresi Tara tidak jauh berbeda dengan Tiara, ketika Tiara pertama kali bertemu dengan presdir Kim. " Kau, Yohan!" ucapnya meyakinkan dirinya. Yohan yang sama yang pernah dijodohkan dengannya dan ia tolak mentah-mentah.

Sang presdir cuma tersenyum simpul melihat ekspresi wajah dari seorang Tara Jiang. " Ada apa nona Tara? Sepertinya nona begitu kaget melihat saya" tanya presdir Kim dengan santainya.

Sial! Aku tidak menyangka, jika Yohan sekaya ini. Bahkan pemilik perusahaan Lianxi Grup, Perusahaan terbesar di kota S. Apakah informasi yang aku dapatkan salah? Aku dengar dia hanya laki-laki penyakitan yang jadi direktur di kantor cabang perusahaan Lianxi di kota J. Jika aku tahu dari awal kali dia adalah seorang pewaris tunggal keluarga Kim sang miliader ini, tentu aku tidak akan berfikir panjang lagi untuk menikah dengannya. Sepertinya aku harus minta maaf kepadanya, untuk penolakanku atas lamarannya dan kelakuanku yang sengaja melemparkannya ke pelukan Tiara. Betapa tololnya aku. Tidak! aku masih punya kesempatan untuk mendapatkan Yohan kembali, pikiran Tara.

" Nona Tara...Tara...." panggil Yohan berkali-kali, tetapi Tara tetap saja masih bengong. Yohan menggebrak mejanya, sehingga seketika wanita cantik itu tersadar dari lamunannya. " Kau melamun apa? Katakan apa tujuanmu mencariku!"

"I..Iya Presdir Kim, saya kemari untuk membicarakan rencana tindak lanjut pembangunan hotel di kota J" senyumnya mengembang kepada Yohan. Tara mendekat untuk memberikan berkas tender proyek kepada sang presdir dengan mencoba menebar pesonanya kembali.

Pikiran Yohan, Wanita licik ini...rencana apalagi yang dia miliki? sepertinya ia punya niat tidak baik terhadapku. Tara mendekat kepada Yohan mencoba meraih pundak sang Presdir yang sedang duduk dikursi kerjanya dan memeluknya dari belakang. Yohan sedang memeriksa berkas yang baru saja di berikan kepadanya oleh Tara, Ia merasa kurang nyaman dengan perilaku wanita ini. " Nona! Sebaiknya kau menjaga perilakumu!" Ia melepaskan tangan Tara yang menempel di bahunya itu.