"Tuan muda Lu, apakah sebaiknya kita turun tangan sekarang?" tanya asistennya kepada Lu Zhen Yang.
"Yu Xi! Cepat kau pulang ke rumah sekarang juga!" bentak Yu Wang. "Jangan membuat aku lebih malu lagi di sini! Jika kau tidak mau pulang, aku akan menyuruh orang untuk menyeret…."
Baru saja tuan muda Lu hendak membantu Yu Xi, tiba-tiba saja pintu aula terbuka. Kreek… Seorang pemuda tampan pun melangkah memasuki ruang aula pertunangan bersama dengan asistennya dibelakangnya.
"Dia kan…" Yu Xi jadi terbengong menatap pemuda tampan itu.
Semua gadis-gadis yang datang di acara pertunangan itu menjadi terpukau menatap ketampanan pemuda tampan itu.
"Siapa pemuda itu? Tampan sekali dia!"
"Ah, rasanya jantung ku benar-benar mau copot!"
"Apakah kalian tidak tahu? Pemuda tampan itu tuan muda Jiang!"
"OMG, itu tuan mudaa Jiang?! Gantengnya!"
"Benar-benar lebih tampan dari yang diceritakan oleh orang-orang!"
"Wahhh…. benar-benar membuat ku tertegun dan tidak bisa lepas pandangan darinya!"
"Cepat telepon rumah sakit terdekat, rasanya aku sudah mau pingsan melihat ketampanannya!"
"Aku ingin sekali menjadi pacarnya!"
"Kalau aku ingin sekali menjadi istrinya!"
Sedangkan para tamu pria yang menghadiri acara pertunangan itu menjadi minder. Merasa lebih rendah dari pada tuan muda Jiang.
Jiang Yi Cheng merupakan ahli waris termuda dari keluarga Jiang dalam sejarah. Mitos bisnis yang tak terkalahkan. Keberadaannya yang begitu legendaris! Berbakat dan jenius. Jenis menempati posisi teratas dalalam "peringkat pria idaman seluruh wanita di dunia". Pria legendaris yang sangat sempurna.
"Ah, tuan muda Jiang kami memang terlalu tampan! Jika bukan karena aku laki-laki, mungkin aku juga sangat ingin menikah dengannya!" batin Wei Yang merona.
"Jiang Yi Cheng? Kenapa bisa dia hadir di acara pesta pertunangan kecil yang tidak penting ini?" pikir Lu Zhen Yang heran. "Setau ku dia bukan orang yang menghabiskan waktunya untuk hal yang tidak penting seperti ini."
"Pria sialan dari mana kau?! Memangnya kau tidak tahu seluruh ruangan ini sudah di pesan oleh ku?" maki Chen Wei Thing kesal. "Jika kau masih tahu malu, maka segeralah keluar dari sini sekarang juga sebelum aku menyuruh petugas keamanan untuk menyeret mu keluar!"
"Hei cecuguk! Menjauh kau sedikit dari tuan muda Jiang kami!" tegas Wei Yang.
"Ba… baik…" Chen Wei Thing pun langsung menurut. Sepertinya pria yang baru datang itu memiliki kekuasaan yang sangat besar dan tak terkalahkan. Sebaiknya jangan terlalu mencari masalah dengannya. Jika tidak dampaknya kan gawat.
Jiang Yu Cheng pun menatap sekeliling aula pertunangan itu, mencari keberadaan si gadis. Ternyata si gadis cantik itu sedang berdiri tak jauh dari hadapannya. Mata mereka saling beradu, menatap satu sama lain.
"Apakah dia datang ke mari untuk membalas dendam?" pikir Yu Xi.
Yu Wang pun langsung menghampiri Jiang Yi Cheng.
"Tuan muda Jiang, kenapa anda bisa hadir di sini? Harusnya tuan muda Jiang memberitahu ku terlebih dahulu, agar aku bisa menyambut mu secara pribadi." kata Yu Wang dengan ramah dan sopan. "Maaf saya bertanya sedikit, apakah tuan muda Jiang hari ini sengaja datang untuk menghadiri acara pertunangan putri ku? Jika benar begitu, akan ku bawa tuan muda Jiang ke tempat duduk VIP sekarang ju…"
Jiang Yi Cheng tidak mendengarkan sedikit pun perkataan Yu Wang. Pandangan lelaki tampan itu sedari tadi hanya menatap ke arah Yu Xi. Belum sempat Yu Wang menyelesaikan ucapannya, Jiang Yi Cheng meninggalkannya dan melangkah pergi ke arah Yu Xi. Saat itu Yu Xi sedang berdiri di belakang adiknya. Sehingga membuat Yu Na berpikir bahwa Jiang Yi Cheng datang menghampirinya.
"Wah, tuan muda Jiang menghampiri ku? Omg! Apa dia datang ke mari untuk ku?" pikir Yu Na. "Pasti karena kecantikan ku yang menarik perhatiannya!"
"Tuan muda Jiang…" sapa Yu Na. "Apakah tuan muda Jiang datang ke mari karena aku?"
"Pergi dari hadapan ku sekarang juga!" usir Jiang Yi Cheng. "Kau menghalangi jalan ku!"
"Eh?" Yu Na jadi tercegang. Dia pikir tuan muda Jiang datang untuk menghampirinya ternyata tuan muda Jiang datang untuk menghampiri kakaknya.
"Yu Xi, apakah kamu masih ingat dengan ku?" Jiang Yi Cheng bertanya dengan tatapan yang sangat serius.
"Ehm… aku…"
"Sudah terlambat untuk berpura-pura bodoh sekarang." batin Yu Xi. "Sepertinya lelaki ini memang datang untuk membalas dendam kepada ku."
Semua orang-orang yang hadir di acara pertunangan itu berbisik, mengolok-ngolok Yu Na.
"Hei, apa kalian melihatnya tadi? Yu Na kira tuan muda Jiang datang untuk mencarinya. Benar-benar memalukan sekali!"
"Iya, tuan muda Jiang itu orang level tinggi, bagaimana mungkin bisa mengenalnya yang level rendah! Banyak gadis yang lebih cantik dan lebih hebat darinya, kenapa juga tuan muda Jiang harus mencarinya! Benar-benar memalukan sekali tingkahnya tadi!"
"Yah, dia tidak lihat diri sendiri seperti apa, bernani-beraninya begitu pede di hadapan tuan muda Jiang, benar-benar tak tahu malu!"
"Yu Na apa yang kamu lakukan di sana? Apa kau buta dan tidak bisa melihat bahwa tuan muda Jiang lebih tertarik pada kakak mu?! Cepat minggirlah! Kau merusak pemandangan saja!"
"Jika aku jadi dirinya, maka aku akan cepat minggir dari pada lebih mempermalukan diri sendiri!"
Lu Zhen Yang menjadi makin bingung dan ada sedikit perasaan kesal di hatinya.
"Ba… bagaimana bisa Jiang Yi Cheng mengenal Yu Xi?" pikir Lu Zhen Yang heran. "Apa yang sudah terjadi di antara mereka."
Di sisi lain, Yu Na sangat marah, kesal, dan geram. Dia yang paling cantik di aula itu malah diabaikan begitu saja oleh tuan muda Jiang. Lebih-lebih tuan muda Jiang menghampiri kakaknya. Makin tensilah Yu Na.
"Bagaimana mungkin tuan muda Jiang tiba-tiba tertarik pada wanita jalang dan murahan seperti Yu Xi itu?!" geram Yu Na menatap tajam ke arah kakaknya. "Tidak, aku tidak boleh membiarkan wanita jalang dan murahan itu naik daun!!! Aku lebih tidak akan membiarakan wanita jalang dan murahan itu mendapatkan tuan muda Jiang!!! Sama sekali tidak boleh!!! Tuan muda Jiang hanya milik ku seorang!!!"
"Tuan muda Jiang, kakak ku kemarin malam baru melakukan hal yang tidak sepantasnya dengan pria tidak di kenal sampai subuh pagi. Dan hari ini masih bisa berteman dengan tuan muda Jiang, benar-benar hebat sekali." ungkap Yu Na secara tidak langsung menyindir dan merendahkan kakaknya secara terang-terangan. "
"Tapi, aku hanya ingin mengingatkan tuan muda Jiang saja, kakak ku ini memang suka berteman dengan semua pria. Teman prianya sangat banyak loh." kata Yu Na lagi. "Kamu harus berhati-hati dengannya. Jangan sampai tidak tahu, kalau suatu hari nanti dia selingkuh di belakang mu."
***
To Be Continue…