"siapa kamu ?"
"kenapa kamu selalau hadir disetiap mimpiku ?"
________*________________*
Malam yang dingin dengan hujan deras yang mengiringinya menambah hawa dingin semakin menusuk selah-selah kulit, kali ini hujn turun dengan enang tak seperti malam kemarin yang selalau ditemani dengan suara guntur serta angin yang kencang . seperti malam-malam sebelumnya Liliyana seorang gadis cantik berambut cepak hitam legam dengan parasnya yang ayu bergaris mata sipit tampak sekali tandakesempurnaan sang pencipta, Liliyana memang gadis yang cantik namun sedikitpun tak ada lagi senyuman yang terukir di wajahnya, entahlah Liliyana seperti kehilangan semangat hidupnya dari tatapan matanya yang sayu kentara sekali jika ia bersedih. Beno ayah nadia sendiri tak mengerti mengapa putrinya seperti itu dan sekarang Beno nyaris tak mengenali putrinya, di matanya Liliyana bagaikan orang asing.
Liliyan tinggal bersama ayah dan pembantu setianya bernama Narti sedangakan ibunya entah kemana Liliyana sendiri menganggap ibunya sudah mennggal,bukan tanpa alasan Olly meninggalkan putrinya, perseteruan dengan Nadia suaminyalah yang mengharuskan ia meninggalkan putrinya. walaupun Liliyana tinggal bersama ayahnya namun Liliyana begitu dingin pada ayahnya.
Gadis cantik itu terlalu mengibakan bagaimana tidak berbagai cobaan ia alami hingga dihadapkan dengan kenyataan pahit yang menimpa dirinya.