Chereads / Kompleks Mawar / Chapter 6 - Hujan

Chapter 6 - Hujan

Saat Alena akan mengantarkan makan siang untuk suaminya dikantor,tiba-tiba hujan deras mengguyur perjalanan nya menuju kantor.Karena ia menyetir mobil sendiri,maka dari itu Alena menepikan mobil nya didekat halte bus takut jika melajukan mobil nya ditengah hujan yang sangat deras ini,tidak ingin hal-hal yang berbahaya  terjadi pada dirinya.

Di bukanya kaca mobil dan menghirup dalam aroma jalanan yang panas terguyur air hujan.Biarkan saja cipratan air hujan mengenai wajah nya.

Mungkin ini kebiasaan aneh,Alena sangat menyukai bau jalanan yang terkena hujan,apalagi saat hujan itu pertama kali

meneteskan airnya dijalanan.

Entah hanya Alena atau banyak orang diluaran saja yang menyukai aroma tanah yang terkena hujan.

Alena sudah mengirimi suami nya pesan karena mungkin ia akan terlambat ke kantor nya.

Di dalam mobil,ia memutar lagu diradio agar tidak bosan.Selang beberapa menit hujan sedikit mereda, Alena memutuskan untuk melanjutkan perjalanan nya.

Bibir tipis nya melantunkan lagu yang ia dengar di radio nya,jarinya menari-nari dan juga kepalanya yang digerakan ke kanan dan kiri.Sangat menikmati perjalanan nya dengan lagu favorite nya diputar di radio dan gerimis yang melanda jalanan ibu kota.

Setelah sampai di kantor suaminya,Alena bergegas menuju ruangan CEO dengan akses khusus. Banyak karyawan yang memberikan nya senyuman atau sapaan nya ramah,tentu Alena membalas nya dengan ramah pula.Saat ini Alena sudah didepan ruangan Arsen,sebelum masuk ia menyapa sekretaris pribadi Arsen yang kebetulan ruangan sekretaris berada didepan dengan tembok kaca yang menjadi pembatas ruangan sekretaris dan ruangan CEO.

"Selamat siangan nyonya,tuan sudah menunggu didalam".Sapa nya sekretaris yang bername tag Yolanda.

"Selamat siang kembali,saya masuk ya".Jawab Alena dengan senyuman ramah nya oh tidak lupa Alena memberikan kopi hangat yang ia beli saat dijalan tadi. Sekretaris nya menerima nya dengan senang hati dan ucapan terimakasih kepada ibu boss nya ini.

"Sudah lama menunggu sayang?".Alena meletakan kotak makan siang di meja,dan menyiapkannya dengan tulus. Setelah menyiapkan makanan nya Alena membuka blazer hitam nya dan tersisa dengan kemeja berwarna coklat tanpa lengan. Dan menyampirkan blazer nya di kursi.

"Tidak sayang,aku baru saja keluar dari ruangan meeting".Arsen duduk si samping istrinya dan melonggarkan dasi yang melilit leher nya.

"Ayo dimakan, setelah ini aku akan mampir dulu ke toko bunga ku tak apa?".Jawaban Arsen adalah iya,Arsen pasti mengizinkan nya yang terpenting istrinya senang.

Arsen tak ingin mengekang istrinya untuk melakukan sesuatu.Dan Arsen tidak melarang istrinya untuk tidak bekerja dan tidak menuntut Alena untuk berhenti berkarir. Yang terpenting baginya,Alena ingat waktu dan selalu untuk mementingkan keluarganya.

"Kenapa hujan lagi?".Arsen menolehkan kepalanya ke arah tembok kaca tembus pandang yang memperlihatkan kota Jakarta dari atas gedung.

"Bukannya kau suka hujan sayang?".Raut wajah Arsen menunjukkan adanya kebingungan pasal nya kenapa sang istri terlihat sedikit kecewa?padahal Arsen tau jika istrinya sangatlah menyukai hujan.

"Sangat suka tapi jika hujan nya begitu deras ditambah suara petir yang menggelegar seperti ini aku sungguh tidak suka".Bibir tipis nya ia poutkan lucu.Karena gemas Arsen meletakan makanan nya dan mencubit pipi gembul Alena.

"Kebiasaan saja,jika hujan nya terus begini aku akan menunggu sampai hujan reda disini".Makanan Alena selalu enak,selalu saja Arsen akan meminta makanan nya lagi.Tentu saja Alena sangat senang jika suaminya menyukai masakan rumahan yang ia buat.

"Bagaimana kau ikut aku meeting setelah ini?aku akan memperkenalkan dirimu dengan teman bisnis dari luar negeri,daripada kau menunggu disini sampai bosan".Ujar nya.

"Siap pak bos!".Seru Alena dengan semangat dan tangan kanan nya dibuat seakan sedang hormat pada atasan nya.

Ternyata ikut meeting dengan Arsen sedikit membosankan juga,lebih bosan saat ia harus menunggu Arsen selesai meeting.Yang tadinya sangat semangat mengikuti meeting,sekarang Alena sangat bosan.

Benar-benar sangatlah membosankan.Karena mungkin ini bukan bidang nya,bidangnya di dunia fashion dan juga kuliner sedangkan Arsen berada di bidang otomotif.

Selama hampir 3 jam berada didalam ruangan meeting,dan akhir nya meeting itu telah selesai.Para kolega bisnis dan sekretaris nya sudah keluar ruangan terlebih dahulu menyisakan Arsen dan Alena didalam nya.

"Meeting ini sangatlah membosankan, ternyata tidak sesuai dengan ekspetasi ku".Alena menyandarkan tubuh nya di kursi sambil memejamkan matanya.

Arsen hanya terkekeh melihat istrinya terlihat kesal.

"Maafkan aku sayang, sebagai gantinya kita pergi hari ini.Ingin ke pantai Anyer?".Tanya nya

"Tidak,itu terlalu jauh.Bagaimana kita pergi ke Bogor memakai kereta api?!".Badan nya langsung tegap dan wajah nya kembali bersemangat.

"Ayok!".Arsen menggandeng istrinya keluar dari ruangan.Awalnya Arsen akan lembur hari ini, namun melihat istrinya begitu bersemangat ingin pergi ke kota Bogor,Arsen urungkan dan memberi tahu kepada sekretaris nya untuk membatalkan semua meeting untuk hari ini.

Mereka bisa saja pergi ke Bogor memakai kendaraan pribadinya,tapi mereka menikmati memakai fasilitas umun.Terlebih mereka bisa bercengkrama dengan banyak orang.

Memakai kendaraan umum setidaknya dapat mengurangi kemacetan di Jakarta.

Waktu terus berputar tak terasa hari sudah menunjukkan tengah malam.Mereka kembali menuju Jakarta setelah berjam-jam menikmati malam nya di kota Bogor.

Tentu nya disana Alena memburu banyak kuliner khas kota hujan itu.

Hampir saja mereka tidak bisa pulang karena stasiun tidak beroprasi pada jam seperti saat ini. Untung nya masih ada kereta terakhir yang beroprasi saat ini.

Didalam gerbong kereta hanya ada beberapa orang saja, tidak banyak.

Setelah sampai di stasiun Jakarta,mereka pulang menuju mansion nya berjalan kaki. Menikmati udara malam dan jalanan dipenuhi dengan genangan air hujan tadi.

Tangan mereka saling menggemgam dengan hangat,berjalan sambil menikmati udara dingin dan tetesan air hujan dari atas pohon yang bergoyang saat mereka lewati. Tidak ada rasa lelah didalam diri mereka, Karena mereka sudah terbiasa seperti ini.

"Disaat seperti inilah yang paling aku sukai,berjalan berdampingan dengan dirimu.Tangan nya yang saling menggenggam,menikmati malam dengan wanita yang sangat spesial dalam hidup ku, wanita yang selalu memberikan warna-warna baru dalam kehidupan diriku ini.Sejak kamu datang kedalam kehidupan ku,sejak saat itulah kehidupan ku yang terasa pahit menjadi manis bagai madu.Dirimu membuat kehidupan ku menjadi lebih indah dan manis.Dan aku berjanji tidak akan pernah meninggalkan wanita yang telah hadir dikehidupan ku".

Dirangkul nya Alena agar bisa memeluk nya,dan mencium kening nya.Alena menatap wajah suaminya dengan sorot matanya kagum.Alena melepaskan pelukan nya dan mereka berdua berhenti berjalan tepat di taman Kompleks.Tidak terasa mereka sudah berada di lingkungan Kompleks Mawar.Hanya beberapa meter lagi sebenarnya sudah sampai di Mansion mereka.

"Aku sangat bersyukur kepada Tuhan bisa bertemu dan menikah dengan kamu,dan tetaplah bersama diriku dalam keadaan apapun.Tetap bertahan walaupun badai menerjang dalam rumah tangga ini".Ujar nya sambil menatap manik mata suaminya.

"Dan aku sangat mencintai dirimu".Sekilas Alena mencium bibir suaminya sekilas

"Aku sangat mencintai mu lebih dari apapun didunia ini".Keduanya saling berpelukan hangat.Setelahnya mereka melanjutkan berjalan ke arah mansion nya dengan berjalan beriringan sambil bergandengan tangan,sesekali Arsen mengecup dengan manja nya pipi gembul Alena.

//Bersambung