Chereads / Halo Suamiku! / Chapter 10 - Ia Tidak Tahu Bagaimana Harus Bersikap Dan Telah Merusak Nama Baik Keluarga

Chapter 10 - Ia Tidak Tahu Bagaimana Harus Bersikap Dan Telah Merusak Nama Baik Keluarga

Sang Xia menghindar dan berkata dengan datar, "Apakah menurutmu aku akan berlutut pada orang yang membunuh ibuku?"

Wajah Sang Zhenwei terlihat sangat marah dan tangannya gemetar. "Baik, cepat ambil cambukku dan lihat aku akan membunuh gadis pemberontak ini yang telah berantakan dan merusak gaya hidupnya!"

Siapa yang memiliki hidup berantakan dan gaya hidup rusak?! 

Sang Xia merendahkan kelopak matanya. 

Sekarang, kata-kata itu sudah tidak berpengaruh lagi untuknya. 

Saat Sang Xia mendongak, ia melihat Sang Zhirou menggunakan gaun yang sangat indah dan menatap Sang Xia dengan pandangan mencemooh. Ia muncul dengan wajah sempurnanya dan memegang sebuah amplop tebal di tangannya, "Kakak, bagaimana kamu bisa melakukan itu? Ayah sangat marah padamu." 

Begitu ia keluar, Sang Zhenwei segera menyambar amplop itu, mengeluarkan setumpuk foto dan melemparkannya pada Sang Xia sambil berteriak, "Kamu sudah mempermalukan keluarga Sang dengan melakukan hal seperti itu!" 

Potongan-potongan gambar itu menunjukkan Sang Xia yang sedang diseret oleh dua orang pria menuju lift dengan penampilan yang terlihat sangat tidak senonoh. 

Sang Xia melihat foto itu tanpa ekspresi. 

Hatinya sudah begitu dingin. 

Jadi, malam itu saat ia diseret oleh dua pria tak dikenal setelah ia mabuk bukanlah sebuah kebetulan belaka, tetapi semua itu sudah direncanakan oleh Sang Zhirou

Ternyata seperti itu. 

Meskipun ia tidak berakhir dengan kedua pria itu, tetapi ia berakhir di tempat yang tidak lebih baik.

Sama saja seperti melarikan diri dari mulut harimau namun masuk ke dalam kandang serigala. 

Dalam sekejap, cambuk Zhenwei mengenai tubuh Sang Xia, "Aku akan membunuh gadis pemberontak yang tak tahu malu hari ini. Jika foto-foto yang dikirimkan Li Suocai tetap tidak merubah cara hidupmu, berapa banyak lagi penghinaan yang akan kamu lakukan pada keluargamu?"

Sang Zhirou mencoba menghentikan ayahnya, "Ayah, ayah jangan pukul kakak. Dia juga tidak tahu apa yang sedang dia lakukan!" 

Bukannya mendengarkan, Sang Zhenwei justru semakin kejam, "Pergi! Apakah kamu lupa bagaimana dia sudah merusak sepatu konsermu dan melukaimu!? Sangat bodoh kalau kamu masih membela orang yang tidak tahu diuntung!" 

Setelah mendengar perkataan ayahnya, dengan perlahan ia mundur. 

Sang Xia memegang foto-foto itu sambil terus mendapatkan cambukan. Meskipun ia merasa sangat kesakitan tetapi punggungnya tetap tegak lurus. 

Ketika ayahnya berbicara, 

Sudut bibirnya mengeluarkan tawa dingin pelan dan terdengar sangat dalam. 

Ternyata skenario drama dan akting dari Sang Zhirou begitu sukses. Juga, saat putri kesayangannya itu meneteskan air matanya yang berharga dan berpura-pura melukai kakinya sendiri. Siapa yang tidak akan mempercayai aktingnya? 

Sang Xia juga merasa orang-orang yang percaya dengan Sang Zhirou begitu bodoh. Dan saat itu juga ia menyadari bahwa dirinya juga bodoh.

Bodoh karena ia tidak mengambil keuntungan dengan tidak memperlakukan "saudara perempuannya yang lembut". 

Sang Zhirou yang melihat Sang Xia mendapat cambukan dari ayahnya, merasa berhasil dan sangat puas. Kilatan matanya memancarkan cahaya kemenangan. 

Sang Zhirou akan mengusir Sang Xia dari keluarga Sang. Ia adalah putri walikota, bukan hanya hewan peliharaan ayahnya, dan ia juga mempunyai hak dan status sebagai putri walikota. 

Ia tidak akan membiarkan Sang Xia berdiri di atasnya dan menekannya keberadaanya!

Sang Xia menatap lurus ke arah Sang Zhirou. Terasa tatapan merendahkan di sana dan Sang Zhirou sedikit terkejut dengan tatapan itu. 

Seolah-olah semua yang Sang Zhirou lakukan terlihat jelas oleh Sang Xia dan ia tidak dapat menyembunyikannya.

Tetapi ia berpikir bahwa setelah ia menendang Sang Xia keluar dari rumah, ia akan segera menguasai rumah ini. 

Ia tidak perlu takut seperti anjing yang mengurung diri di kandangnya. 

Namun, saat cambuk ayahnya hampir mengenai tubuh Sang Xia untuk kesekian kalinya, tiba-tiba ia menangkap cambuk itu dengan tangannya___!