Setelah keraguan menyelimutinya selama sejenak, akhirnya bibir Bo Jing yang saat ini berada di lekukan leher Josh perlahan terbuka, "Josh, kamu menyukaiku, kan?"
Bukankah benar seperti itu?
Tapi Josh sama sekali tidak menanggapi. Hanya saja, rasa panas dan rona merah di pipinya telah menyebar menuju ke tempat yang sedikit disentuh oleh lipatan bibir Bo Jing, dan suasana aneh kini memenuhi antara kedua orang itu, bahkan napas keduanya telah menyatu satu sama lain.
Sungguh, Josh sama sekali tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya mampu terdiam saat sesuatu yang paling ia sembunyikan akhirnya terkuak.
Dan sebenarnya, diamnya adalah bentuk dari sebuah persetujuan.
Sontak, Bo Jing meraih tangannya dan menggenggamnya erat-erat, kemudian dengan lembut menghadiahkan sebuah ciuman lembut di telinga Josh, hingga beralih ke pipinya.
Sementara bagi Josh, diam lebih baik daripada bersuara.