Tuan muda ini pastinya sangat, sangat kaya!
Semua pakaiannya adalah model-model terbaru dan bermerek, beberapa di antaranya bahkan merupakan pakaian edisi terbatas, di mana semua orang di dunia berusaha membelinya, tapi tetap tidak mendapatkannya.
Nan Zhi terdiam, Tuan muda di hadapannya mungkin sudah pernah berkencan dengan banyak perempuan kan?
Ia kemudian melihat-lihat baju di dalam enam lemari besar tersebut dengan acak.
"Kepala Pelayan Yi, lebih baik aku mengenakan pakaianku sendiri..."
Ucapan tersebut membuat Yi Fan melihat Nan Zhi dengan tatapan kagum, karena wanita itu tidak tergiur dengan baju mewah yang ada. Sangat jarang ada perempuan muda cantik yang, tapi tidak tertarik dengan barang-barang mewah.
"Nona, jangan menolak perintah Tuan Muda."
Nan Zhi kemudian menggigit bibirnya dan mengangguk, lalu berkata, "Baik, aku akan mendengarkan Tuan Muda kalian."
Ia ingin melihat, apa yang akan lelaki itu lakukan padanya.
Ia kemudian memilih gaun berwarna hijau tua. Setelah selesai mandi, Yi Fan yang menunggu di pintu membawanya ke kamar super mewah yang ada di lantai dua.
Kemudian, Kepala pelayan Yi mengetuk pintu tiga kali, lalu membukakan pintu dan mempersilahkan Nan Zhi masuk.
Gaya dekorasi kamar utama itu tampak dingin dan tegas, yang hanya didominasi tiga warna, yakni hitam, abu-abu dan putih, kecuali beberapa lukisan yang tak Nan Zhi mengerti, dekorasi lainnya juga tampak begitu dingin.
Lelaki ini mungkin termasuk ke dalam salah satu orang terkaya di Ningcheng.
Siapa lelaki ini sebenarnya?
Nan Zhi hanya empat tahun berada di luar negeri, apakah lingkaran orang kaya di Ningcheng telah berubah?
Mungkin karena mendengar pergerakannya, pria jangkung yang berdiri di depan jendela pun membalikkan tubuhnya.
Lelaki itu masih mengenakan pakaian santai berwarna putih, namun masih memakai celana putih yang terkena noda darah.
Nan Zhi tidak mengerti kenapa dia tidak mengganti celananya.
Sepasang mata yang dingin dan gelap milik lelaki itu menatap Nan Zhi dengan samar, tak ada ekspresi apapun dari wajahnya yang tampan.
Lelaki itu memandangnya selama beberapa detik, kemudian mulai berjalan ke arahnya.
Tekanan aura dingin yang dipancarkan dari tubuh lelaki itu membuat Nan Zhi mudur dua langkah ke belakang.
Melihat pergerakan Nan Zhi, lelaki itu tiba-tiba menjulurkan tangannya, dan Nan Zhi terlambat untuk menghindar, sehingga tubuhnya ikut tertarik.
Dengan dua kali tarikan, Nan Zhi sudah berada di depan dadanya.
Dada Nan Zhi yang lembut dipaksa untuk menempel di dada lelaki itu, tangan Nan Zhi yang ada di kedua sisi tubuhnya tampak menegang. Namun ia terus memberitahu diri sendiri agar tidak bertindak gegabah, dan melakukan sesuatu pada lelaki ini.
Jika tidak, pada akhirnya yang akan rugi adalah dirinya sendiri.
Pria itu menundukkan kepalanya, bibir tipisnya menyentuh telinga Nan Zhi kemudian berbisik, "Bantu aku untuk melepasnya."
Tatapan mata Nan Zhi tampak bergetar.
Membantu lelaki itu untuk melepas apa?
"Cepat sedikit." Suaranya yang suram terdengar tidak sabar.
Nan Zhi memaki dalam hatinya, kemudian mengangkat kepalanya, dan bertatapan dengan kedua mata yang suram dan gelap, "Melepas apa?"
Mu Sihan menatap Nan Zhi, untuk melihat apakah wanita itu benar-benar tidak mengerti atau hanya pura-pura bodoh. Saat bertatapan dengan matanya yang jernih dan tampak kosong, lelaki itu sedikit mengernyit dan berkata, "Celana."
Mata Nan Zhi melebar, seolah lelaki itu baru saja mengatakan sesuatu yang luar biasa.
Nan Zhi sedang datang bulan, apakah lelaki itu benar-benar akan...
Apakah karena lelaki tersebut memiliki banyak uang, lalu ia bisa melakukan hal semesum ini?
"Apa kamu tidak merasa jijik?" Tanya Nan Zhi, lalu mengambil nafas dalam. Kemudian ia berkata dengan nada yang dingin, "Tuan muda Mu, saya sekarang sedang menstruasi."
Lelaki itu menatap wajah Nan Zhi yang kecil, kemudian dengan dingin berkata, "Lepas."
Nada suaranya terdengar begitu sombong, seolah tidak membiarkan Nan Zhi untuk berkata lebih.
Alis Nan Zhi yang halus berkerut seketika.
...