Di dalam mimpi, Mu Xichen pergi ke sebuah dunia yang sangat aneh.
Di dalam dunia ini, Mu Xichen seperti dewa, melayang di atas langit dan menatap ke bawah dari atas.
Di bawahnya adalah sebuah tempat yang berantakan dan kacau. Peralatan serta mesin yang dibuang telah tertumpuk-tumpukkan hingga memiliki lapisan debu yang tebal.
Hari perlahan-lahan menjadi larut malam dan matahari terbenam menyorotkan warna merah yang menyelimuti sisi langit.
Mu Xichen mendengar suara nafas seorang wanita di samping telinganya sendiri.
Seperti ingin melolong kesakitan, tetapi malah tidak dapat berteriak dengan suara seperti memaksa mengambil nafas yang hampir tidak dapat dihirup dan teriakan dengan sepenuh nyawanya.
Mu Xichen mengikuti suara itu dan menatap ke sana. Tiba-tiba sekujur tubuhnya terguncang dan menatap pemandangan yang ada di depan matanya itu dengan tatapan sulit mempercayainya.