Sebaliknya Mu Xichen terlihat sangat jelas menghadapinya dengan mudah dan tenang.
Selain wajahnya terlihat datar dan tenang, bahkan dia tidak bernafas dengan kuat.
Setiap kali Feng Yiran menyerang ke arahnya, Mu Xichen selalu mengambil sudut yang rumit dan menggunakan tenaga yang kecil untuk membalikkan serangannya sehingga Feng Yiran lah yang dipermainkan secara habis-habisan.
Sementara tidak membicarakan tentang hal ini. Wajahnya sepertinya masih terdapat lengkungan sudut yang samar, dan tatapan mata yang mendalam itu juga tidak bisa menyembunyikan sikap tidak seriusnya.
Sangat jelas Mu Xichen juga sama sekali tidak menganggapnya sebagai lawan di matanya.
Perbedaannya terlalu jauh sekali sehingga membuat rekan-rekan Feng Yiran merasa tercengang. Pada waktu yang bersamaan ketika mereka sangat mengagumi Mu Xichen, mereka juga ikut merasa sedikit malu untuk Feng Yiran.
