Yang Dawu juga ikut merasa khawatir terhadap Li Beinian. Dia menatap sekilas ke arah Mu Xichen yang sama sekali tidak bersuara dari awal hingga akhir dan berjalan ke sana, "Feng Yiran sudah lebih terampil dari sebelumnya. Biasanya dia tidak akan mendapat skor setinggi itu."
Tentu saja Li Beinian juga.
Kedua orang itu sedang bersaing dan tidak ada seorangpun yang ingin kalah.
Jika siapa yang mengalami kekalahan, maka dia tidak akan bisa menerima akibat dari hasil itu.
Jangan-jangan…...kali ini Mu Xichen akan mencelakai dirinya sendiri seperti ingin memindahkan batu, tetapi justru malam menghantam kakinya sendiri?
Begitu kata-kata ini selesai diucapkan oleh Yang Dawu, Mu Xichen langsung menggerakkan bola matanya ke atas dengan datar dan melirik Yang Dawu sekilas.
Tatapan mata itu masih tetap terlihat acuh tak acuh seperti kabut yang terang, tetapi Yang Dawu sangat memahaminya, bukan?