Berapa kali?
Li Beinian sudah melupakannya.
Benar atau palsu, palsu atau benar.
Dalam mimpi dan realita, Mu Xichen sudah terlalu sering melamarnya.
Tetapi tidak peduli itu kapan dan pada waktu yang mana, Li Beinian hanya memiliki satu jawaban.
Dia bersedia.
Dia sangat bersedia.
Sekarang akhirnya harapannya terealisasikan namun Li Beinian malah merasa sedikit malu ketika mendengar pertanyaannya.
Mu Xichen melengkungkan sudut bibirnya dan tetap bertanya, "Apa kamu tetap bersedia menikah denganku?"
Sudah tahu jawabannya tetapi masih bertanya!
Li Beinian memelototinya dengan kesal dan berkata, "Kamu menjengkelkan sekali!"
"Apakah kamu tetap bersedia menikah denganku?" Mu Xichen terus bertanya dengan senyuman yang semakin melebar di wajahnya dan kembali memberikan ciuman mesra. Setelah menciumnya beberapa kali, dia berkata dengan suara serak, "Jawab pertanyaanku."