Permukaan air yang jernih membuat semua orang bisa melihat jelas tubuh ramping mereka yang berenang didalam air.
Li Beinian melihatnya sampai terbengong dan tanpa sadar melihat pulau kecil di kejauhan.
Di tepi pulau kecil tertancap dua bendera yang masing-masing berwarna hitam dan putih.
Aturannya sangat sederhana, yaitu siapa yang terlebih dahulu mengambil benderanya dan menancapnya pada setumpuk pasir yang sudah ditandai akan dianggap sebagai menang.
"Jadi, sejak kecil Kak Donglin sangat membenci Mu Xichen." kata Lin Kerou dengan suara lembut, tetapi ada nada dingin dalam suara itu, "Aku juga sangat membencinya, dia selalu berpikir dia yang paling hebat dan meremehkan orang lain."
Li Beinian kembali tersadar dan menatapnya.