Mu Donglin sudah terbiasa menjadi pusat perhatian, sedangkan Mu Xichen menjauh dari keramaian.
Kalau menjadi Mu Xichen, Li Beinian juga akan menghindarinya.
Tiba-tiba handphone Mu Donglin berdering.
Mu Donglin mengambil handphonenya perlahan, melihat sekilas lalu langsung mematikan panggilannya.
"Kenapa tidak menerima panggilan teleponnya?" tanya Wu Meiya sambil meliriknya.
"Panggilan yang tidak penting." Setelah itu dia meletakkan handphonenya di atas meja lalu melihat sekelilingnya berkata, "Ayo, sekarang kita makan."
Hanya saja, panggilan telepon itu terus datang tanpa menyerah.
Li Beinian melirik sekilas dan samar-samar melihat dua kata di handphone Mu Donglin.
Kerou.
Dengan pandangan mengejek, Li Beinian mengangkat alisnya dan bertanya, "Apakah kamu yakin ini tidak penting?"
Tidak yakin.
Mu Donglin mengerutkan alisnya.
Kalau tidak penting, Lin Kerou tidak mungkin terus meneleponnya.