'Kamu tidak memiliki pilihan lain."
…...
'Aku memberikanmu dua pilihan. Pertama, berikan dia padaku dan aku akan menggantikanmu untuk memikul tanggung jawab ini."
Suara Lin Ya masuk ke dalam mimpinya dan terdengar sangat jelas.
'Kedua, aku mengantar kamu untuk pergi mati bersama dengannya. Bagaimana?'
Di depan matanya terlihat gelap, aroma lumpur dan rumput memenuhi hidungnya, dan samar-samar juga terdengar suara peluit burung merpati.
Disekelilingnya penuh dengan keheningan.
Suara Lin Ya terdengar jelas. Tidak lama kemudian, Li Beinian merasakan ada sesuatu yang dingin menekan dahinya lalu mendorongnya dengan pelan dan kemudian terdengar suara Lin Ya yang meniru suara tembakan, 'Pong'
Di dalam mimpi itu, Li Beinian terkejut hingga sekujur tubuhnya menjadi tegang dan kaku, dan sama sekali tidak berani bergerak sedikitpun.
'Hahahahaha!'
Suara Lin Ya terdengar hampir mendekati gila.