Suara itu semakin membuat seluruh tubuh Li Beinian merasa seperti akan meledak.
Kemudian Li Beinian mengangkat telapak tangannya yang terlihat sangat kecil dan lembut di depan Mu Xichen lalu dia langsung menutup mulut Mu Xichen dan mendorongnya ke belakang.
Pada saat ini, mulut Mu Xichen sedang tertahan dan sepasang mata yang sedalam laut itu tersembunyi di bawah bulu matanya yang tebal seperti karbon merah yang terbakar hingga dapat memanaskan orang membuat saraf Li Beinian tiba-tiba terbakar dan menjadi tegang.
Wajah Li Beinian semakin memerah, tetapi dia malah berpura-pura tenang dan bertanya, "Bukankah barusan kamu mengatakan bahwa kamu ingin berlomba?"
Mu Xichen tertawa lepas lalu dia membuka mulutnya dan menggigit telapak tangan Li Beinian dengan lembut.
Li Beinian segera melepaskan tangannya dan tangannya langsung ditangkap oleh Mu Xichen sebelum dia sempat menarik tangannya kembali, "Ayo."