Suara Mu Donglin terdengar sedikit bergetar. Pada saat yang bersamaan, suaranya terdengar serius seperti hampir membeku menjadi es, "Aku sama sekali tidak bisa melupakanmu, Niannian."
Saat mengucapkan kata-kata ini, suaranya tidak kecil.
Li Beinian spontan menatap ke arah sudut dinding dan melihat wajah Lin Kerou sudah penuh air mata.
Dengan penampilannya yang memang terlihat rapuh, saat ini dia sedang menutupi mulutnya dan menangis tersedu-sedu dengan bahunya yang gemetar.
Tetapi dia juga tidak boleh menangis bersuara.
Kemudian, Lin Kerou sepertinya menyadari tatapan Li Beinian sehingga dia berbalik badan...dan berlari pergi dari sana…...
Tiba-tiba Li Beinian merasa sedikit kasihan pada Lin Kerou dan menarik tatapannya kembali. Tetapi sebelum dia sempat bereaksi kembali, tiba-tiba dia melihat ada bayangan gelap di depannya dan mulai terjatuh menuju ke arahnya.