Mu Xichen memeluknya lebih erat dan mengurungnya lebih dalam.
Li Beinian tidak bisa menahannya lagi dan mengerutkan keningnya, "Sakit sekali!"
Mendengar perkataan ini, Mu Xichen sedikit melonggarkan lengannya, tetapi dia masih tidak melepaskannya.
Tidak tahu apa ini hanya perasaannya saja, Li Beinian mendengar Mu Xichen menarik nafasnya dalam-dalam.
Sepertinya Mu Xichen terlihat sedikit sedih.
Li Beinian merasa linglung saat dipeluk olehnya, tetapi dia tidak bermaksud untuk mendorongnya lagi.
Setelah beberapa saat, Mu Xichen baru melepaskannya dan menunduk untuk menatapnya.
Saat ini sepasang mata hitam yang tajam itu menjadi merah dan terlihat sedikit menakutkan.
Dia mengangkat telapak tangannya yang kasar dan membelai wajah Li Beinian dengan membawa sedikit bau amis darah.
Dalam sekilas Li Beinian langsung melihat kepalan tangannya yang berdarah lalu dia memicingkan matanya dan bertanya, "Apa kamu pergi berkelahi?"