Li Beinian tidak berani bersuara keras, tetapi hanya dengan nada suara ini dapat mendengar dengan jelas amarahnya.
Mendengar perkataan ini, tatapan Mu Xichen semakin mendalam.
Mu Xichen menambah kekuatan tangan yang menekannya lalu telapak tangannya memegang dagu Li Beinian, menundukkan kepalanya, dan menciumnya lagi.
Tetapi dia segara berpindah dari bibirnya menuju ke dagunya dan menciumnya dengan perlahan-lahan.
Nafas Li Beinian menjadi cepat lalu dia meronta dan berkata, "Kamu..."
"Setidaknya Pan Jinlian benar-benar sangat mencintai Xi Menqing." ucap Mu Xichen dengan bibirnya menempel ke rahang bawah Li Beinian. Nafasnya begitu berat dan pendek, dan suara terdengar kabur.
Sentuhan hangat dan basah itu perlahan-lahan menuju ke atas dan tubuh Li Beinian merasakan perasaan aneh dari tempat yang dicium oleh Mu Xichen hingga menyebar ke seluruh tubuhnya.