Suara itu penuh dengan cemoohan dan kemarahan.
Ketika selesai memarahinya, Li Beinian langsung menengadah kepalanya, menegakkan dada dan kepalanya, dan berjalan ke depan.
Hanya setelah baru berjalan dua langkah, ada seseorang yang memeluknya dari belakang.
Nafas yang jernih dan akrab muncul dari belakang.
Kedua tangan Li Beinian dilingkari dan punggungnya merasakan suhu yang membakar.
Gerakan mendadak ini membuat jantung Li Beinian berdetak sangat cepat.
Tiba-tiba tubuhnya merasa tegang lalu dia meronta sebentar dan berpura-pura tenang lalu berteriak, "Apa yang sedang kamu lakukan?!"
"Apa itu penyakit kanker pria kaku?" Dengan jelas Li Beinian mendengar suara Mu Xichen, dan bahkan dia dapat merasakan dengan jelas getaran pita suaranya.
Di tengah malam musim panas, gelombang panas mengalir di bawah tanah dan bahkan angin yang bertiup dari langit itu juga sangat panas.
