Mendengar pembicaraan mereka, Bibi Jiang yang sedang mencuci piring langsung tertawa dan berkata, "Nona memang suka menindas orang yang jujur, padahal Panglima Mu adalah orang yang baik."
Mendengar kata-kata ini, Li Beinian langsung mencibir, "Itu karena bibi belum pernah melihat sifat aslinya, dia..."
Lalu terdengar suara klakson mobil dari luar yang membuat Li Beinian berhenti berbicara dan menatap ke arah luar.
"Ayo kita pergi." Ucap Mu Xichen dengan pelan dan spontan menggandeng tangannya.
Telapak tangannya yang sedikit kasar membuat jantung Li Beinian langsung berdegup kencang.
Dan, sangat kontras antara tangan Mu Xichen yang berkulit tan dengan tangannya yang berkulit putih.
Dalam pandangan pertama, bisa dilihat itu adalah tangan seorang pria dan wanita.
Kejadian ini membuat mimpi semalam menjadi semakin jelas saat ini.