Li Beinian bersandar ke kursi dan tersenyum penuh sindiran setelah melihat kejadian di hadapannya.
Ayah baik dan anak perempuan berbakti dalam sebuah keluarga beranggota tiga orang.
Pemandangan yang indah.
Dibandingkan dengannya, Li Xueqing lebih seperti anak kandung Li Haoran.
"Aku pamit ke toilet dulu." Ucap Li Beinian sambil berdiri lalu dengan cepat dia berbalik badan dan pergi meninggalkan mereka.
Saat dia kembali, semua orang sudah duduk di meja makan.
Mu Donglin sudah duduk disamping Wu Meiya dan kebetulan di sebelahnya masih ada kursi yang kosong.
Kursi dihadapan Mu Donglin yaitu kursi disebelah Muche juga kosong.
Setelah dipikir-pikir, kemungkinan kursi itu diberikan untuk seseorang.
"Niannian, ayo duduk disini."
Itu adalah suara Mu Donglin.
Hampir sorot mata semua orang langsung tertuju pada Li Beinian.