Langit malam yang indah dan terang. Bintang-bintang di langit dapat dilihat langsung dengan mata telanjang.
Li Beinian mengenakan mantel Mu Xichen dan duduk diatas rumput.
Dari belakang terdengar suara langkah kaki yang menginjak suara rumput dengan pelan dan lambat.
Li Beinian tidak perlu menoleh, sudah tahu itu siapa.
Dia mendongak dan menatap pemandangan indah yang belum pernah dilihatnya pada dua kehidupannya lalu tersenyum dan berkata dengan suara pelan, "Indah sekali."
Mu Xichen menatap ke langit.
Sedikit cahaya bintang yang terang dan padam dilangit.
Saat pertama kali melihatnya, Mu Xichen juga merasa pemandangan itu sungguh indah.
Tetapi setelah bertahun-tahun pertempuran berdarah, perlahan-lahan dia menjadi tidak berperasaan lagi.
Sekarang dia menatapnya lagi, langit itu hanya langit, bintang itu hanya bintang, tidak ada kata indah atau tidak lagi.