Yang Qin melihat ke arahku lalu dia tersenyum sinis dan berkata, "Menarik! Kamu mulai belajar untuk melawanku."
Dalam sesaat aku hampir saja tergoda melihat wajah Yang Qin yang tetap terlihat tampan walaupun dia tersenyum sinis ke arahku.
Tapi dengan cepat aku tersadar kembali.
Wajah Yang Qin semakin lama semakin mendekat dan dia menciumku, dia seperti serigala yang ingin menerkam mangsanya.
Aku mendorong pundak Yang Qin tapi dia sama sekali tidak bergerak, tidak peduli seberapa kuatnya aku mendorong, dia sama sekali tidak bergerak.
Setelah handphoneku berbunyi selama beberapa saat, barulah Yang Qin menghentikan ciumannya. Dia bangkit berdiri dan menjilat bibirnya. Aku dapat melihat sorot matanya yang terlihat puas.
"Angkat teleponmu!" perintah Yang Qin.
"Tidak perlu mengajariku."
Aku memalingkan pandanganku dan melihat yang menelponku adalah Shang Liqi.