Walaupun aku tidak mengenal 2 laki-laki itu tapi di dalam toilet masih ada 1 orang lain, Huang Jingjing.
"Apa yang kalian lakukan?" tanyaku kepada 2 laki-laki itu dengan penuh curiga.
Huang Jinjing melihat ke arahku dengan tatapan dingin, dia menggunakan pakaian serba hitam dengan membawa tas ransel berwarna hitam.
Dia melangkah maju menghampiriku lalu mengeluarkan sebuah isolasi.
"Hei, kamu sedang apa? Lepaskan aku, jika tidak aku akan berteriak. Yang Qin ada di luar…" belum aku dapati menyelesaikan perkataanku Huang Jingjing memotong isolasi kemudian menutup mulutku dengan rapat.
Aku membelalakkan mataku dan melihat ke arahnya. Ketika aku melihat alat suntik di dalam tas Huang Jingjing, aku memberontak lebih kuat lagi.
"Aku mau mengambil darahmu, semoga kamu tidak keberatan ya." kata Huang Jingjing sambil mengerutkan alisnya, kemudian dia membuka suntikan dan mengarahkannya ke tanganku.