Sebelum Shang Liqi pergi, diam-diam Yang Qin menertawakan sikap Shang Liqi.
Aku melirik Yang Qin karena aku merasa sangat berbahaya jika aku benar-benar bertengkar dengannya, aku tidak akan bisa mengalahkannya. Jika hanya beradu mulut sesekali tidak apa-apa tapi aku tidak boleh membuatnya marah, jika tidak pasti hubungan kami akan menjadi kacau. Aku harus terus memikirkan bagaimana caranya untuk membuatnya merasa senang.
Aku tidak tahu apa para suami di keluarga lain juga sama seperti Yang Qin atau tidak...
"Kenapa kamu melihatku terus?" tanya Yang Qin sambil tersenyum.
"Aku tidak terus melihatmu."
"Lalu tadi kenapa kamu melihatku seperti itu?"
"Tatapan kagum, kenapa? Tidak boleh?"
Yang Qin tersenyum semakin lebar kemudian dia berjalan menghampiriku. Dia mengulurkan tangannya dan mencubit pipiku dengan lembut. Sepertinya dia sudah lupa bahwa kami tadi baru saja beradu mulut.
