Aku merasa seperti tidak ada yang ingin aku katakan sehingga aku duduk di sebelah Yang Qin kemudian dia memelukku sambil memperhatikan Shang Liqi dan Yu Lu.
Sorot mata Yu Lu berubah kemudian lantai tempatnya berada perlahan mulai penuh dengan darahnya dan tidak lama kemudian seluruh kamar penuh dengan aroma darah.
"Dasar keras kepala, masih tidak mau bicara?" tanya Shang Liqi sekali lagi sambil mengayunkan pisau kayu pohon persik di depan Yu Lu lalu dia mengambil jimat dari dalam tasnya dan menempelkannya ke tubuh Yu Lu, seketika Yu Lu berteriak kesakitan.
Kemudian Shang Liqi melepaskannya dan kembali menempelkannya, dia melakukan itu berulang-ulang kali hingga Yu Lu berteriak kesakitan kemudian berhenti dan berteriak lagi.
Melihat kejadian itu membuatku merasa sangat lucu.
Aku membenamkan wajahku di pundak Yang Qin berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertawa.