Aku tidak menyangka Cheng Moyan begitu keras kepala. Aku berusaha memikirkan berbagai macam alasan untuk menolaknya, namun setelah berpikir beberapa saat akhirnya aku berbicara terus terang, "Maaf tapi aku tidak ingin pergi minum kopi bersamamu."
Cheng Moyan terlihat kaget mendengar ucapanku namun dia kembali tersenyum dan berkata, "Apa kamu ingin bermain jual mahal denganku?"
"..."
Siapa yang sedang bermain jual mahal? Aku sekarang sedang menolaknya secara terang-terangan.
"Aku masih ada kelas lain jadi silahkan pulang.".
Aku berbalik badan dan berjalan menjauh tapi Cheng Moyan malah berkata, "Besok aku pasti datang lagi!"
Dasar gila! Apa dia tidak mengerti bahasa manusia? Jelas-jelas aku menolaknya, masih bilang aku jual mahal? Aku tidak punya waktu untuk bermain-main dengannya, jika aku ingin bermain jual mahal maka targetku tentu saja kak Yang Qin.
Memikirkan hal itu perasaanku menjadi lebih baik.
