Setelah dipersilahkan masuk, Dong Huiying pun berdiri di atas aula publik. Mengingat status pria disini lebih rendah daripada perempuan, ia meninggalkan Lao Da dan Lao Si di halaman depan. Mereka berdua berdiri sebagai penonton dan menatap ke arah istri kecil mereka dengan perasaan bangga namun juga khawatir, sangat kompleks..
Sang Istri telah tumbuh dengan banyaknya kesulitan bersama Liang bersaudara. Ia tidak hanya harus merawat semua suaminya, tetapi juga harus melindungi mereka dari angin dan hujan yang menerpa.
Tepat pada saat ini, di dalam aula tiba-tiba ada banyak orang keluar membawa tongkat dan membentur-benturkannya ke lantai hingga terdengar suara yang riuh.
Suara hentakan dari tongkat itu menimbulkan irama yang membuat siapa saja akan panik ketika mendengarnya.
Inilah yang disebut sebagai 'Tang We', alunan musik pertanda untuk mempersiapkan diri akan sebuah masalah yang serius.