Liang Yixuan tidak berkata apa-apa. Namun Liang Shujun merasa khawatir dan cemas, dalam hatinya ia tahu bahwa Liang Yixuan adalah yang termuda di antara enam bersaudara Liang yang penuh dengan ide.
Sedangkan ia seorang yang pemarah dan tak suka dibantah. Banyak hal ia tidak peduli dengannya, tapi pikirannya jernih dan jarang sekali ada orang yang bisa memahaminya.
Liang Shujun sangat teliti memandang segala sesuatu. Meski ia hanya diam saja, tapi perasaan dalam hatinya lebih dalam daripada orang lain. Ia sangat cerdik, pintar, dan bijaksana, bisa mendapatkan solusi dari suatu masalah. Namun, hari ini ia tahu bahwa tidak ada kesempatan untuk memperbaiki semuanya.
Ia cukup yakin mengenai hal itu.