Hah, tenaganya besar sekali. Dengan dipegang begitu saja gelasnya sudah pecah? Pikir Dong Huiying yang baru saja melihat wanita di dekatnya memecahkan gelas seperti meremas kertas.
"Adik." Zhu Xingfang mulai mabuk. Ia menepuk pundak Dong Huiying dengan ceroboh dan menatap Liang Yixuan yang sedang sibuk di dapur. Kemudian ia ragu-ragu, dan memandang dengan wajah yang mesum.
"Kakak, ini kamu?" Tanya Dong Huiying.
Zhu Xingfang mengeluarkan dua koin tembaga yang digantung. Mata uang yang berlaku pada Dinasti Yuan adalah seribu yuan, dan dua koin itu setara dengan dua keping perak.
"Adik, kita sudah berdiskusi hari itu." Ia mengedipkan matanya kepada Dong Huiying dan bersikap genit. Kemudian Zhu Xingfang memberi isyarat kepada Dong Huiying untuk melihat Yixuan.
Dong Huiying bahkan lebih agresif, "Kakak, pada saat tanah longsor itu terjadi, apakah aku tertimbun di dalamnya dan otakku mengalami kerusakan? Lihatlah, aku memiliki tonjolan besar di dahi. Banyak hal yang tak bisa kuingat. Apakah kau bisa menceritakannya kepadaku?"
Zhu Xingfang mengerutkan dahi, "Wah, kepalamu terluka? Ini gawat, apakah kau tidak apa-apa? Apakah kepalamu masih sakit? Kalau masih sakit, mari kita pergi ke dokter untuk memeriksa bagaimana keadaanmu." Perkataan Zhu Xingfang ini sepertinya tulus, tapi Dong Huiying melihat bahwa ini adalah perhatian yang palsu.
"Kakak, jangan repot-repot. Aku tidak apa-apa, ini hanya sedikit pusing saja."
"Hah, begitu, ya?" Zhu Xingfang masih perhatian dalam kalimat itu, lalu kembali berkata yang sebenarnya, "Itu adalah hal yang kita bahas hari itu. Aku akan membayar dua keping. Pinjamkan Lao Liu kepadaku untuk semalam saja."
"Apa?" Dong Huiying terkejut. Apakah ia tidak salah dengar?
"Adik, aku bisa mengerti bahwa kepalamu terluka dan kau tak perlu menyesal mengenai hal ini. Begini. Aku akan menarik kembali dua koin ini demi Lao Liu-mu, jadi kau bisa anggap aku saudara terbaikmu!"
Sebelum Dong Huiying menjawab, ia mendengar suara 'dang, dang' dari arah dapur. Ia menoleh ke arah dapur dan melihat Yixuan berdiri dengan wajah pucat.
"Hehehe …" Dong Huiying tersenyum garing, kemudian berdiri, "Kakak Zhu, ini tidak boleh. Aku adalah istri tuan di keluarga Liang. Lagipula, Yixuan adalah suamiku, aku harus melindunginya. Ini adalah kejutan bagiku, apakah kamu tidak salah ingat?"
"Adik Dabao!" Suara Zhu Xingfang berubah kasar.
Zhu Xingfang juga menyampaikan uneg-unegnya, "Ini pula yang sudah kita yakini sebelumnya, apakah Adik Dabao benar-benar menyesal? Bukankah Adik selalu menganggapku monyet dan mempermainkanku? Oke, aku akan berakting seperti monyet, supaya Adik senang!"
Dia menggebrak meja dengan telapak tangannya. Mungkin karena Zhu Xingfang emosinya benar-benar sedang memuncak. Wajahnya begitu marah dan tubuhnya gemetar.
Dalam hati, Dong Huiying berpendapat bahwa itu tidak baik. Postur Kakak Zhu seperti seorang bandit wanita, benar-benar menakutkan.
Bila diingat, kehidupan terakhir Dong Huiying adalah seorang dokter terkenal. Ia adalah seorang ahli dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Sebaliknya, ia tidak begitu mahir dalam pengobatan modern. Dong Huiying dalam kehidupan sebelumnya dikenal sebagai dewa obat.
Ia sering bertemu dengan sejumlah pejabat senior yang berobat kepadanya, bahkan beberapa kepala negara juga sering menjadi tamunya. Bagaimana mungkin seorang wanita desa seperti Zhu Xingfang bisa dibandingkan dengan para pejabat yang agung? Sepertinya ini ada kesalahan yang terjadi, namun Dong Huiying masih bisa bersikap tenang.
"Kakak, kau membuatku bingung! Ini tak mungkin! Kau harus mengubah syaratnya!" kata Dong Huiying dengan tegas. Hanya bercanda, ia bukan mucikari. Jika wanita seperti Zhu Xingfang menghancurkan pria yang tampan seperti Liang Yixuan, bukankah itu akan menjadi kekerasan?