Chereads / Enam Suami Tampan / Chapter 36 - Pria Cantik yang Romantis

Chapter 36 - Pria Cantik yang Romantis

Liang Yuening buru-buru membentak kakaknya itu, kemudian ia menyesal. Ia lupa bahwa si pelacur Dong Dabao masih ada di sana. Dulu, karena kejadian ini, ia dan Lao San lebih jarang dipukuli. 

Hanya saja, alasan mengapa kedua orang ini dipukuli berbeda. Sikap Liang Yuening di luar kendali saat menghadapi Sang Istri. Sedangkan Lao San adalah orang yang ceroboh dan punya reputasi buruk. Dong Dabao selalu mencurigai apakah Lao San selalu mengenakan topi hijau [11].

Liang Shujun terdiam. Ia merendahkan kepalanya, bibir manisnya yang suka merayu mengerucut, dan wajahnya terlihat muram.

Untuk sesaat, suasana hening. Liang Yuening merasa tak nyaman, bahkan ia bisa mendengar detak jantungnya sendiri. Dong Huiying, yang berada di sampingnya, merasa malu dengan kedua kakak beradik ini.

Tiba-tiba, Liang Shujun mengangkat kepalanya, "Sang Istri …" Matanya yang cerah mulai berair, Ia mengeluh, "Lihatlah Lao Wu. Dia seorang pengadu!" Ia memutar tubuhnya yang menawan sambil menangis. Ia jelas seorang pria yang cantik, bukan pria tulen. Dong Huiying tak bisa apa-apa.

"Sebenarnya, pandangan matanya begitu pedas!" Pikir Dong Huiying.

"Eh, mengapa aku di sini?" Dong Huiying ingin menghindari masalah ini. Yang jelas, ini adalah masalah pribadi antara mereka berdua. Bahkan, meskipun Dong Dabao yang merupakan Sang Istri bagi keenam pria yang ada dikeluarga Liang, tetap saja Dong Dabao adalah orang luar. 

Bahkan, meskipun mereka tinggal bersama di bawah satu atap, tapi keenam bersaudara keluarga Liang memiliki hubungan yang buruk dengannya. Selain Liang Yuening, kelima saudara lainnya begitu menentangnya. 

Namun, Dong Huiying bisa merasakan bahwa Liang Yixuan, Liang Haoming, dan Liang Shujun yang saat ini sedang berdiri di hadapannya. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda. Sikap mereka bisa saja lebih aneh dari biasanya.

Liang Shujun mengerucutkan bibirnya. Semua saudaranya hidup di bawah ancaman wanita di hadapannya ini. Kata-kata Lao Wu dianggap murahan. Namun, dengan tenaganya, ia tak akan murka hanya karena masalah kecil seperti itu. Kesedihan yang baru saja ia lakukan hanyalah bagian dari sandiwara.

Sesosok setan berdarah menghampiri Dong Huiying.

"Sebelumnya, Liang Haoming dan Liang Yuening datang ke kota bersama Sang Istri. Kakak Pertama dan Kedua tidak ada. Saat ini Sang Istri sedang sakit.

Ah, ini juga aneh bagi Lao Wu, mengapa ia berani melukai Sang Istri? Sang Istri, kau jangan sedih. Shujun akan membantumu membereskannya!" Wajah Liang Shujun tampak melirik Liang Yuening dengan sinis, seolah-olah ia berpihak pada Dong Huiying. 

Namun, Dong Huiying mendengar bahwa ini adalah perlindungan Liang Shujun dari Liang Yuening. Liang Shujun sebenarnya takut jika Liang Yuening sampai memukulnya. Selain itu, dengan kekuatan saudara kelima sendiri, jika ia hendak memukul seseorang, ia tidak hanya menjatuhkannya ia bahkan bisa melumpuhkannya.

"Ini …" Dong Huiying teringat kembali kejadian sebelum kondisinya kritis. Saat malam yang gelap menyelimuti pegunungan, Liang Yixuan menyeret kakinya keluar dari dalam lumpur. Kemudian, Dong Huiying sudah tidak kuat lagi dan akhirnya Liang Yixuan harus menggendongnya. Saat hujan deras, Liang Yixuan membawanya masuk ke dalam kuil di gunung. 

Di hari kedua, Dong Huiying berada di situasi yang buruk. Ia hanya mengingat bahwa Liang Yixuan menggendongnya sepanjang perjalanan. Akhirnya, Liang Haoming membawanya ke dalam gerobak sapi dan pria yang berwajah pucat itu masih saja membuat masalah.

Dong Huiying menepuk kepalanya, lalu menghela napas, "Apakah ada masalah di rumah?" Ia menatap Liang Yuening karena ia ingat bahwa Liang Yixuan telah meninggalkan rumah saat larut malam, tiba-tiba Dong Huiying merasa bahwa ada yang tidak beres dalam pertemuannya dengan saudara bungsunya itu.

Jalan itu jelas menuju ke arah Desa Zhujia. Saat itu sudah tengah malam. Liang Yixuan tidak mencari disekitar rumah, ia justru pergi ke Desa Zhujia? Dong Huiying merasakan firasat buruk ini.

  1. (T/N: topi hijau adalah ungkapan bahasa Mandarin yang menunjukkan bahwa orang tersebut tidak setia).