Mendekati pukul satu, para gadis di kamar asrama itu akhirnya tertidur, seluruh lantai menjadi sunyi. Tidak ada lagi gadis yang mengetuk pintu kamar untuk menghampiri Chi Chuxia dan teman-temannya. Di malam yang tenang, tinggallah Chi Chuxia satu-satunya yang tersisa. Dia menatap ponsel dan tidak bisa tidur.
Entah apa Chi Zixian sudah mendarat atau belum. Apa dia bisa mendapatkan taksi setelah turun dari pesawat? Apa dia bisa kembali ke kampus dengan lancar? Sudah jam segini, asrama putra mungkin sudah tutup. Kalau asrama benar-benar tutup, dia tidur di mana? Semakin Chi Chuxia memikirkannya, semakin banyak hal yang dia khawatirkan. Semakin banyak masalahnya, semakin dia tidak bisa tidur.
Setelah memikirkannya, Chi Chuxia akhirnya mengirim pesan teks kepada Chi Zixian, 'Apa sudah sampai? Ingatlah untuk meneleponku ketika kamu tiba. Aku akan menunggumu'.
