Chereads / Cinta Rahasia Mr. Shen / Chapter 20 - Shen Shao Bai, Kamu Benar-Benar Gila!

Chapter 20 - Shen Shao Bai, Kamu Benar-Benar Gila!

Di dalam kegelapan, Wei'ai menatap Shen Shaobai yang hanya terdiam saat mendengar perkataanya, dia sama sekali tidak bereaksi, seperti sedang memikirkan sesuatu. Bibirnya naik sebelah, muncul senyumnya yang tenang dan tampan seperti biasanya.

Dalam hatinya, Shen Shaobai merenung. Xia Wei'ai, dirimu benar-benar adalah alat penghilang kebosanan yang hebat, kau benar-benar menarik. Aku mulai tidak sabar, jika aku hidup bersama dengannya, "kejutan" seperti apa yang akan ia keluarkan nantinya!

Heh... Ingin membunuhku?

"Kenapa tertawa? Cepat bebaskan aku!"

Meskipun dia sudah bertekad, tetapi ini pertama kalinya Wei'ai mengancam orang lain. Karena melihat lelaki itu sama sekali tidak menunjukkan rasa takut, malahan justru tertawa, membuat hatinya merasa tidak tenang.

Pecahan keramik di tangannya padahal sangat ringan, tapi entah mengapa Wei'ai merasa sangat, bahkan beratnya seperti ribuan kilo. Karena sangat panik, dia menambah kekuatannya. Dengan cepat, ada cairan hangat, mengalir keluar.

Darah…

Pertama kalinya, Wei'ai memutuskan untuk menyayat leher Shen Shaobai hingga berdarah.

Meskipun begitu, Shen Shaobai sama sekali tidak merasakan takut, sebaliknya dia merasakan rasa tertarik yang semakin kuat.

"Plak… Plak… Plak…"

Pada saat hati Wei'ai sedang bimbang, Shen Shaobai mengulurkan tangannya, kemudian menepuk tiga kali. Setelah bertepuk tangan, dengan santai dia bertanya: "Sayangku, kamu ingin membunuhku?"

Pada saat Shen Shaobai berkata begitu, dia mendekati Wei'ai, memaksanya sedikit mengurangi tenaganya. Jika tidak, pecahan keramik itu akan benar-benar menusuk lehernya. Mendengar Shen Shaobai memanggilnya 'sayang' membuat Wei'ai kesal, hatinya menjadi tidak tenang.

Reaksi Shen Shaobai yang seperti ini, sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia takut!

"Benar, jadi kalau kamu tidak ingin mati, cepat bebaskan aku!"

Nada bicaranya yang terdengar cuek, membuat Wei'ai marah hingga menggertakkan giginya.

Shen Shaobai tetap tenang, bahkan dengan nada menasihati ia berkata: "Tenagamu masih kurang, posisinya juga salah, nyalimu juga kecil… Sayangku, perlukah aku mengajarimu?"

"Shen Shaobai, kamu jangan memaksaku!"

Wei'ai mengatupkan giginya rapat-rapat, kemudian membuat pecahan keramik itu menusuk lehernya lebih dalam.

Cairan hangat yang mengalir keluar makin lama makin banyak. Tangan Wei'ai kemudian bergetar. Tetapi dia melihat Shen Shaobai bagaikan makhluk asing, dia hanya tersenyum, sama sekali tidak memberinya celah.

"Kamu…"

Wei'ai kemudian membuka mulutnya.

Tetapi dia melihat kalau Shen Shaobai yang awalnya terlihat tidak peduli, ekspresinya tenang dan terlihat tidak seperti tertekan.

Dibawah pengawasan Wei'ai yang ketat, Shen Shaobai mengulurkan tangannya yang panjang, kemudian menuntun tangan Wei'ai naik.

"Shen Shaobai, apa yang kamu lakukan? Lepaskan tanganmu, jangan bergerak!"

Wei'ai tidak mengerti dia ingin melakukan apa, hanya bisa menghentikannya dengan kata-kata.

Tetapi Shen Shaobai sama sekali tidak berhenti. Ketika dia menyentuh pecahan keramik dan tidak merebutnya, bahkan memegang tangan Wei'ai kemudian menuntunnya menusuknya lebih dalam. Pada saat itu juga, gerakannya sangat tenang, sama sekali tidak ragu, seperti bukan tubuhnya!

"Tik Tik——"

Suara darah segar yang menetes terdengar di dalam kamar gelap yang sunyi ini.

"Pintar, ingat, begini caranya membunuh orang."

Gerakan tangan Wei'ai, terhenti karena kaget atas tindakannya, sepasang matanya terlihat terkejut. Tetapi Shen Shaobai, sama sekali tidak takut. Dia berkata sambil menekan tangannya dengan tenaga yang kuat, membuat pecahan keramik menusuk hingga makin dalam.

"Gila…Gila…Shen Shaobai… Kamu benar-benar gila…"

Dengan tdak sabar, Wei'ai bergumam sendiri. Dia buru-buru melepaskan pecahan keramik, kemudian memundurkan tubuhnya.

Tangannya penuh dengan darah. Wei'ai tidak berhenti mengusapnya ke baju tidurnya. Tetapi ketakutannya terhadap Shen Shaobai sama sekali tidak bisa menghilang seperti darah segar ini!

"Hatimu terlalu lembut."