Chereads / Cinta Itu Candu / Chapter 59 - Marah

Chapter 59 - Marah

Ye Chaoyang terkejut dan merasa malu, bahkan wajahnya terlihat jelek untuk sesaat, tetapi dia segera kembali normal. Dengan sedikit tersenyum kaku, dia berkata, "Tuan Gu bisa saja. Kelas hari ini sudah selesai, jadi kalau tidak ada apa-apa lagi, aku akan pergi dulu."

Setelah itu, Ye Chaoyang pun berdiri, seketika Zou Xiaomi mengangguk dan ikut mengemasi barang miliknya. Dia juga memberi tanda pada tutornya itu, menyuruh untuk segera pergi. Dia buru-buru mengantar ke pintu dan mengucapkan selamat tinggal padanya. Namun, pria itu tidak mengatakan sepatah kata pun dan pergi tanpa melihat ke belakang.

Zou Xiaomi tidak bisa mencibir Ye Chaoyang, tetapi dia mengerutkan mulutnya dan menggerutu dengan sendirinya. Dia merasa tidak menyinggung perasaannya, namun kenapa pria itu malah mengabaikannya. Dia sangat marah karena perlakuannya, lalu dengan langkah kesal, dia kembali ke dalam apartemen.

Melihat Gu Zijun masih berdiri di tempat yang sama, Zou Xiaomi juga tidak merasa senang. Baru saja dia menyaksikan bahwa sikap calon suaminya itu terhadap Ye Chaoyang benar-benar buruk. Mereka berdua tampak bermusuhan.

"Hei, ada apa denganmu? Dia adalah tutorku, tidak bisakah kamu bersikap baik kepada orang lain," gumam Zou Xiaomi yang merasa kesal.

Gu Zijun menoleh untuk menatap Zou Xiaomi dan berkata sambil mencibir, "Kamu juga tahu dia tutormu, kan. Tapi kenapa sikapmu tadi membuatku merasa telah memasuki toko pijat? Kalian berdua terlihat seperti wanita tukang pijat dan tamunya."

"Kamu... Apa katamu?" Zou Xiaomi tiba-tiba marah, lalu dengan kekesalan yang membuncah dia pun menangis.

"Bukankah benar begitu?" tanya Gu Zijun sembari mengangkat alisnya.

Zou Xiaomi berteriak dengan marah, "Tentu saja tidak! Bagaimana kamu bisa menghina orang seperti itu! Dia adalah tutorku dan dia kelelahan mengajar. Apakah salah kalau aku memijat kepalanya? Jangan selalu memandang rendah orang seperti ini. Kamu selalu seperti ini! Gu Zijun, aku bukan pelayanmu. Kamu tidak bisa menghinaku seperti ini setiap saat."

"Aku menghinamu?" Gu Zijun mengerutkan kening dan menahan napas untuk sementara waktu. Tiba-tiba dia mencibir dan berkata, "Kamu terlalu sering merendahkan dirimu sendiri. Aku tidak menghinamu dan kamu tidak cukup layak untuk aku hina. Apapun yang kamu lakukan dengan pria itu, tidak ada hubungannya denganku. Tapi ingat, aku adalah pemilik apartemen ini. Kamu adalah istriku sekarang. Kamu juga harus memperhatikan kata-kata dan perbuatanmu. Jika kamu melakukan sesuatu yang keluar dari jalur, jangan salahkan aku karena bersikap kasar." Dia berkata dengan suara dingin, seolah-olah sama sekali tidak mempan untuk mencoba menasehatinya.

Zou Xiaomi selalu direndahkan oleh orang lain sejak dirinya lahir ke dunia ini. Tetapi jika terpaksa untuk melawan, dia tidak bisa menahan diri untuk benar-benar melakukannya. Seperti ketika kejadian Tang Linyan menyuruhnya minum anggur yang telah diberi obat bius. Saat kakaknya itu memaksanya untuk segera meminum anggur, dia benar-benar langsung meminumnya. Lalu, ketika sadar bahwa di dalam anggur yang diminumnya telah diberi obat bius, dia tidak segan-segan untuk mencari kakaknya dan memberinya tamparan.

Kata-kata Gu Zijun sangat menyakiti perasaannya sehingga Zou Xiaomi benar-benar marah. "Oke, aku tidak layak untuk kamu hina, jadi jangan menikahiku! Karena aku sangat buruk, aku akan pergi. Lagi pula, kita belum menikah dan semuanya masih belum terlambat." Dia pun pergi dengan cepat, layaknya sedang dikejar anjing.

Zou Xiaomi masih marah ketika memikirkan kata-kata Gu Zijun, sampai-sampai tak kuasa menahan tangisnya. Dia membalikkan badan untuk pergi menuju kamar dan mengemas barang-barang miliknya dan berniat untuk pulang ke rumah kontrakan.

"Siapa bilang kita belum menikah? Jika kamu mengatakan itu sebelumnya mungkin bisa berguna, tapi sekarang kata-katamu tidak ada gunanya." Gu Zijun yang ada di belakangnya berkata dengan dingin. Kemudian dia melangkah, melemparkan sesuatu ke lengan Zou Xiaomi, lalu berjalan keluar dari ruangan.

Zou Xiaomi tertegun dan hampir pingsan ketika dia mengambil apa yang dilemparkan Gu Zijun. Itu adalah sebuah buku kecil berwarna merah, tercetak huruf besar pada buku kecil itu bertuliskan, 'Akta Nikah'.

"Ya Tuhan, aku benar-benar sudah memiliki akta nikah." Zou Xiaomi tidak bisa menahan diri untuk bergumam sendiri.