"Iya benar aku memang hampir meninggal karena Wan Jian, tapi aku sekarang sudah memaafkannya."
Kata Xue Miaomiao dengan bersungguh-sungguh sambil mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Zhong Haotian. "Anggap saja kemarin saat aku ada di dalam sumur adalah sebagai balasan atas apa yang terjadi dengan ayah dari Wan Jian."
"Kamu ini benar-benar, apa kamu memang sebodoh ini?" kata Zhong Haotian sambil melepaskan pegangan Xue Miaomiao lalu melihat ke arah Liu Hao, "Untuk apa kamu membawa dia malam-malam kemari?"
Liu Hao tidak ingin mendapat masalah, dia menjelaskan, "Bukan aku yang membawanya kemari, tapi dia yang membawaku kemari. Anggap saja aku tidak melihat apa-apa, tuan Zhong silahkan lanjutkan kegiatan anda."
Zhong Haotian melihat ke arah anak buahnya dan memerintahkan, "Masukkan benda lain ke dalam sumur, kalian tahu harus melakukan apa selanjutnya."
Kemudian anak buah Zhong Haotian pergi mencari benda lain yang dapat membunuh Wan Jian.
Xue Miaomiao menggigit bibirnya lalu melihat ke arah Zhong Haotian, 'Bagaimana aku bisa tidak menyadari kalau Zhong Haotian marah karena Wan Jian sudah membunuh Sangren bukan karena hampir membuatku meninggal. Demi anjing Xia Sang dia bahkan tidak mempedulikan nyawa orang lain.'
Xue Miaomiao kembali menarik baju Zhong Haotian dan berkata dengan serius, "Tuan Zhong, aku ingin menggunakan permintaan terakhirku untuk menyelamatkan nyawanya."
Zhong Haotian melihat ke arah Xue Miaomiao dengan tatapan tidak percaya, dia benar-benar tidak dapat mengetahui isi pikiran Xue Miaomiao, "Xue Miaomiao, apa ada yang salah dengan otakmu?"
Xue Miaomiao menganggukkan kepala dan berkata, "Hm, memang ada yang salah dengan otakku, tuan Zhong tidak perlu heran. Yang jelas aku mau menggunakan permintaan terakhirku untuk menyelamatkan nyawanya."
'Aku tidak bisa membiarkannya membunuh orang. Aku tidak mau dia menerima hukuman berat saat meninggal kelak.' kata Xue Miaomiao dalam hati.
"Kamu benar-benar terlalu banyak menonton film sehingga jadi bodoh." kata Zhong Haotian. Akhirnya dia menyerah dan mengabulkan permintaan Xue Miaomiao. Lalu berjalan pergi dari sana dan tentu saja anak buahnya juga pergi mengikuti Zhong Haotian.
"Xue Miaomiao kamu memang benar-benar bodoh!" kata Liu Hao sambil melihat ke arah Xue Miaomiao dengan kesal dan pergi, tapi Xue Miaomiao menahannya.
"Kak, sebelum pergi berikan alamat keluarga mayat wanita yang ditemukan di tempat pembuangan sampah kepadaku." kata Xue Miaomiao sambil tersenyum manis.
Liu Hao yang mendengarnya tersenyum canggung ke arah Xue Miaomiao lalu berkata, "Enak saja! Xue Miaomiao aku tidak mempercayaimu jika kali ini kamu juga mengatakan bahwa kamu mengetahui semua ini dari mimpi. Aku pergi dulu. Untuk Wan Jian, besok akan ada polisi yang datang menyelamatkannya. Kamu tidak akan bisa menyelamatkannya seorang diri."
"Kalian bahkan tidak menemukan bukti bahwa Wang Jian membunuh wanita itu tapi kalian, para polisi, menuduhnya sembarangan. Ini lah kenapa masyarakat menjadi tidak merasa tenang dan aman." kata Xue Miaomiao dengan nada marah sambil menggelengkan kepalanya, setelah itu dia pergi ke arah sumur tempat Wan Jian berada dan dengan bersusah payah akhirnya dapat menyelamatkannya.
Tapi Wan Jian bukannya berterima kasih kepada Xue Miaomiao. Dia malah melepaskan pegangan Xue Miaomiao dan berjalan pergi dengan angkuh.
Xue Miaomiao mengikutinya dan berkata dengan lembut, "Larut malam begini bahaya jika kamu pulang sendiri, kakak akan mengantarmu pulang."
Wan Jian membuang muka dan terus berjalan sambil berkata, "Jangan harap aku akan berterima kasih. Kalian semua adalah orang jahat dan aku akan tetap membalaskan dendam ayahku."
"Balas dendam? Adik kecil, aku bukan ingin menakutimu, tapi kamu tahu Zhong Haotian orang seperti apa. Kamu berani membunuh anjingnya dan ini yang kamu dapatkan. Dan untuk masalah ayahmu, saat itu dia menabrak pengantin wanita tuan Zhong hingga meninggal dan itu adalah hukuman yang diterima oleh ayahmu. Jika masalah ini dibawa ke pengadilan, ayahmu pasti akan dihukum seumur hidup dalam penjara, apa kamu mau tidak bisa melihat ayahmu seumur hidup?"
Mendengar perkataan Xue Miaomiao terlihat Wan Jian melunak dan lebih tenang, dia memperlambat langkahnya lalu masuk ke dalam bis dan meneriakkan sesuatu kepada Xue Miaomiao tapi dia tidak dapat mendengarnya.
Xue Miaomiao mengangkat bahunya karena merasa lelah, lalu melihat jam dan saat itu sudah pukul setengah 11 malam. Bis yang menuju sekolahnya sudah tidak ada jadi dia hanya bisa naik taksi untuk pulang.
Xue Miaomiao menghentikan sebuah taksi yang lewat dan masuk ke dalamnya.
Supir taksi itu tidak menanyakan tujuan Xue Miaomiao dan mulai mengendari mobilnya.
Xue Miaomiao yang sebelumnya mengantuk tiba-tiba tersadar dan melihat supir taksi itu mengenakan pakaian hitam dan seluruh kursi mobil itu menjadi warna putih.
'Gawat, ini adalah mobil hantu!'
Tubuh Xue Miaomiao menjadi kaku, jantungnya berdegup sangat kencang. 'Aku sudah tidak membuat kesalahan seperti ini selama 10 tahun, bagaimana bisa aku masuk mobil hantu ini?! Jika aku dibawa ke dunia roh, aku tidak yakin darahku akan cukup untuk diminum oleh hantu-hantu yang kelaparan.'
Sepanjang jalan tidak ada lampu yang menyala, di luar sangat gelap. Dia melihat beberapa orang yang berjalan, lebih tepatnya bukan orang yang sedang berjalan tapi para hantu.
Xue Miaomiao menjadi semakin panik, dia memutuskan untuk bergeser ke arah pintu sambil memeluk tasnya erat-erat. Begitu ia mendapat kesempatan, ia langsung membuka pintu mobil itu lalu melompat keluar.
Tubuhnya membentur jalanan yang keras. Seluruh tubuhnya terasa sakit seolah tulangnya patah tapi itu hanya sebentar. Tidak lama kemudian sekelilingnya kembali menjadi terang dan dia rasa sakit yang dirasakan sebelumnya juga menghilang. Hanya saja sekarang Xue Miaomiao tidak tahu dimana ia berada.
'Barusan benar-benar bahaya. Aku tidak boleh keluar malam-malam lagi, lebih tepatnya aku tidak boleh keluar malam saat tubuhku sedang lelah. Saat tubuhku lemah mereka akan dengan mudah dapat membawaku ke dunia lain.' kata Xue Miaomiao memperingatkan dirinya sendiri sambil memegang dadanya yang masih berdegup dengan kencang karena masih syok.
"Tuan Zhong, itu nona Xue."
Kata Jiang Yu yang sedang menyetir.
Xue Miaomiao yang tidak tahu bagaimana cara kembali ke sekolah melihat mobil Zhong Haotian berhenti di depannya, tanpa sungkan dia langsung membuka pintu dan masuk ke dalam mobil Zhong Hoatian.
"Tuan Zhong, apa anda datang menjemputku? Terima kasih banyak, aku sangat tersentuh."
Zhong Haotian tidak memberikan respon apapun karena tidak tahu harus berkata apa.
Jiang Yu yang melihat wajah Zhong Haotian tidak terlihat tidak senang membantu menjawab pertanyaan Xue Miaomiao, "Nona Xue, kami hanya kebetulan lewat saja."
Xue Miaomiao tentu saja tidak peduli apakah mereka hanya kebetulan lewat atau tidak, dia melihat ke arah Zhong Haotian dan berkata, "Sepertinya kita melewati jalan yang sama, kak Jiang Yu tolong antarkan aku ke sekolah ya."
Jiang Yu dengan canggung menjawab, "Nona Xue, tujuan kita tidak searah, nona naik taksi saja kembali ke sekolah."
'Tidak searah?' Xue Miaomiao melihat keluar jendela dan dia tidak mengenali daerah ini, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ya sudah aku ikut kalian kemana, aku tidak kembali ke sekolah juga tidak apa-apa."
"..."
Xue Miaomiao tetap bersikeras untuk tetap ikut di mobil Zhong Haotian dan akhirnya mereka tiba di sebuah tempat hiburan.
Tempat hiburan itu sangat ramai, saat Zhong Haotian tiba ada seorang laki-laki menyapanya. Xue Miaomiao terus berjalan dekat Zhong Haotian sehingga tidak ada orang yang berani mengusirnya.
Saat melihat bahwa di dalam tempat itu ada banyak makanan, terlihat wajah Xue Miaomiao yang bahagia karena dia sudah kelaparan sejak tadi. Tak perlu waktu lama untuk Xue Miaomiao mengambil piring dan melihat-lihat makanan yang ada, ini adalah pertama kalinya dia datang ke tempat seperti ini. Sebelumnya dia mengira tempat seperti ini hanya ada bir tanpa makanan, 'Siapa sangka tempat seperti ini ada banyak makanan enak selain bir, aku tidak sia-sia datang kemari.'
Zhong Haotian membawa segelas bir lalu berbincang-bincang tentang bisnis dengan seorang laki-laki muda. Xue Miaomiao memperhatikan orang tersebut dan melihat ada bayangan hitam di atas kepalanya, 'Sepertinya waktunya tidak lama lagi.' Setelah selesai berbicang-bincang Xue Miaomiao bertanya kepada Zhong Haotian, "Tuan Zhong baru saja anda berbincang-bincang tentang bisnis?"
"Partner kerja." bisik Zhong Haotian sambil melirik ke arah perut Xue Miaomiao yang membesar karena sudah makan begitu banyak makanan.
Xue Miaomiao mencibirkan bibirnya lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lebih baik jangan melakukan kerja sama dengan dia. Orang itu tidak akan berumur panjang jadi tidak ada gunanya melakukan kerja sama dengannya."