Chereads / Mata Hantu Istriku / Chapter 26 - Diculik

Chapter 26 - Diculik

Xue Miaomiao dan Chen Juan yang sedang berlari dapat merasakan angin berhembus melewati mereka dan jalanan yang dilalui terasa begitu panjang.

Sebenarnya kaki Xue Miaomiao tidak pendek, tapi kaki Chen Juan lebih panjang dari miliknya. Jadi walaupun Xue Miaomiao ditarik dan berlari bersama dengan Chen Juan tapi dia tetap berada di dibelakang Chen Juan. Xue Miaomiao hanya tersenyum seperti orang bodoh melihat punggung Chen Juan.

Ini pertama kalinya Xue Miaomiao melakukan hal buruk seperti ini. Kakinya yang sedari tadi terus berlari mulai terasa lemas dan jantungnya berdegup dengan sangat cepat.

Xue Miaomiao tidak menyangka Chen Juan yang biasanya sangat pendiam bisa melakukan hal seperti ini.

Memikirkan hal itu membuat Xue Miaomiao tidak bisa menahan tawanya lagi, dia tertawa terbahak-bahak.

Di jalan raya ada sebuah mobil hitam mewah yang melintas.

"Tuan Zhong, itu Xue Miaomiao." kata Jiang Yu saat melihat Xue Miaomiao sedang berlari dengan temannya. Zhong Haotian tidak berkata apapun.

Zhong Haotian yang sedang memejamkan matanya perlahan membuka matanya kemudian melihat keluar jendela dengan tanpa ekspresi.

Ternyata memang benar Xue Miaomiao sedang ditarik oleh seseorang dan Zhong Haotian dapat mendengar suara tawa Xue Miaomiao. Sebelum Zhong Haotian dapat melihat wajah orang yang menarik tangannya mereka menghilang di persimpangan jalan. Zhong Haotian mengira yang menarik tangan Xue Miaomiao adalah seorang laki-laki.

Melihat kejadian itu Zhong Haotian tidak mengatakan apa-apa, ia hanya mengerutkan alisnya.

Jiang Yu tidak melihat ekspresi tuan Zhong, tapi Jiang Yu justru merasa kesal dan berkata, "Dasar Xue Miaomiao tidak bisa dipercaya. Dia bilang menyukai tuan Zhong, tapi dibelakang tuan Zhong malah berpacaran dengan laki-laki lain. Bukankah itu berarti dia menipu tuan Zhong?"

Zhong Haotian menatap Jiang Yu dengan tatapan tajam hingga membuat Jiang Yu menutup mulutnya dan berhenti bicara. 'Sepertinya aku terlalu banyak bicara' gumam Jiang Yu dalam hati.

Tidak lama kemudian Xue Miaomiao tidak kuat berlari lagi, mereka sudah berlari cukup jauh tapi tidak ada pelayan yang mengejarnya. Xue Miaomiao berhenti dan duduk di atas rumput sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah.

Kemudian menggunakan tangannya untuk mengipasi wajahnya sambil berkata, "Astaga, aku benar-benar lelah. Dua mangkuk mie yang sudah aku makan sekarang sudah hilang."

Xue Miaomiao berkeringat, wajahnya merah, dan lidahnya menjulur keluar karena kepanasan seperti seekor anjing.

Chen Juan berdiri di sebelahnya dan melihat ke arah Xue Miaomiao, dia tidak terlihat kelelahan sedikitpun. Chen Juan terlihat sangat tenang seperti baru saja berjalan santai setelah makan.

"Kita berlari begitu jauh, apa kamu tidak lelah?" tanya Xue Miaomiao sambil mengangkat kepalanya memandang Chen Juan.

Chen Juan menggelengkan kepala tanpa ekspresi.

"Bagaimana mungkin kamu bisa sekuat itu? Apa rahasiamu?" tanya Xue Miaomiao seolah berusaha mempelajari rahasia Chen Juan.

Chen Juan melihat ke arah Xue Miaomiao dengan nada serius menjawab, "Aku setiap hari berlari 20 putaran mengelilingi lapangan sekolah."

Xue Miaomiao seolah tidak percaya dengan apa yang didengarnya dan terus memandang Chen Juan, "Tidak mungkin, kamu setiap pukul 8 malam keluar kamar asrama bukan untuk ke perpustakaan tapi untuk pergi berlari?"

Chen Juan mengangkat bahunya tanpa menjawab pertanyaan Xue Miaomiao, kemudian dia berjalan meninggalkan Xue Miaomiao.

Xue Miaomiao yang melihat Chen Juan pergi meninggalkannya segera bangkit berdiri dan menarik tangan Chen Juan sambil berkata, "Juan, kamu sangat hebat. Mulai hari ini aku akan ikut berlari bersamamu. Jika aku memiliki kemampuan berlari seperti kamu, kelak jika aku lupa membawa uang saat makan aku tidak akan khawatir."

"..."

'Xue Miaomiao kamu benar-benar anak yang unik!' pikir Chen Juan dalam hati.

Malam itu Xue Miaomiao menerima pesan singkat dari Liu Hao yang berisikan sebuah alamat, Miaomiao langsung mengetahui bahwa itu adalah alamat Hu Xinglin.

Pada hari terakhir pekan olahraga, para siswa diwajibkan untuk berkumpul. Namun Xue Miaomiao mengendap-endap meninggalkan sekolah. Dia pergi ke alamat yang diberikan oleh Liu Hao yang ternyata sebuah mall terbaik di kota C yang berada tidak jauh dari sekolahnya.

Mall itu sangat besar, sehingga Xue Miaomiao meminta bantuan petugas kebersihan untuk mencari Hu Xinglin. Petugas kebersihan itu mengantarkan Xue Miaomiao ke gudang penyimpanan tempat Hu Xinglin bekerja.

Gudang tersebut terletak di lantai satu dekat tempat bongkar muat barang dan tempat parkir. Xue Miaomiao melihat ke sekelilingnya mencari Hu Xinglin.

Para pegawai itu mengangkat barang-barang dengan bersusah payah, terlihat keringat memenuhi seluruh tubuh mereka. Xue Miaomiao menjadi berpikir apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Hu Xinglin keluar dari kepolisian untuk bekerja di sini. Apa yang sebenarnya terjadi.

Ada seorang laki-laki yang sebelah tangannya buntung dan kekurangannya membuat dirinya terlihat lebih kesulitan saat memindahkan barang. Para pekerja lain yang melihatnya sedang memindahkan barang selalu berteriak ke arah laki-laki ini untuk mengingatkannya agar jangan sampai memecahkan barang yang sedang dipindahkannya. Laki-laki itu adalah Hu Xinglin, orang yang dicari oleh Xue Miaomiao.

Saat itu Xue Miaomiao tidak dapat mempercayai hingga dia melihat foto yang ada di ponselnya, laki-laki itu memang benar Hu Xinglin.

Xue Miaomiao berdiri di luar cukup lama, setelah seluruh pekerja telah memindahkan barang dia melihat Hu Xinglin yang berjalan sambil menyeka keringatnya. Xue Miaomiao bergegas menghampiri laki-laki itu.

Tempat parkir itu dipenuhi dengan mobil, sehingga Xue Miaomiao kehilangan jejak Hu Xinglin. Xue Miaomiao berhenti sejenak kemudian dia melihat ke sekelilingnya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang membekap mulutnya dari belakang. Kemudian ia merasa kepalanya dipukul oleh benda keras dan Xue Miaomiao kehilangan kesadarannya.

Xue Miaomiao merasa seperti tubuhnya terombang-ambing tanpa arah di laut. Ia terbangun karena mencium aroma mint yang kuat di dekatnya.

"Kamu sudah bangun?" terdengar suara yang rendah dan dingin.

Xue Miaomiao dengan bersusah payah membuka matanya dan menggerakkan bola matanya berusaha mengembalikkan kesadarannya. Setelah beberapa lama dia akhirnya sadar bahwa tangan kakinya terikat tali dan ia sedang terbaring di atas lantai. Orang yang baru saja bertanya adalah Hu Xinglin!

"Hu Xinglin!" kata Xue Miaomiao dengan kaget. 'Saat di parkiran mobil jelas-jelas aku kehilangan jejak Hu Xinglin, bagaimana dia bisa tiba-tiba muncul di belakangku? Dia bukan orang sembarangan, bagaimanapun dia adalah mantan polisi.' gumam Xue Miaomiao dalam hati.

Hu Xinglin duduk di atas kursi sambil makan mie instan, saat mendengar namanya disebut dia mengerutkan alisnya.

"Kenapa kamu mengikutiku?" tanyanya dengan suara yang berat.

"Aku tidak mengikutimu." kata Xue Miaomiao berusaha mengelak. Xue Miaomiao memandang ke tangannya, dia hanya memiliki 1 tangan yaitu tangan kiri!

Berarti Hu Xinglin kidal!

Xue Miaomiao ingin memastikan apakah ada luka di tangan kirinya, tapi lampu di ruangan itu terlalu remang-remang sehingga dia tidak bisa melihat dengan jelas.

"Aku tidak mengikutimu, aku hanya ingin bertanya sesuatu."

"Aku tidak mengenalmu dan aku tidak memiliki teman seumuranmu." kata Hu Xinglin tanpa bergerak dan hanya meniup mie instannya.

Xue Miaomiao memutuskan untuk memancingnya berbicara, "Paman Hu, apa paman masih ingat dengan Peng Jian?"

Hu Xinglin yang sedang makan menghentikan tangannya, ekspresi wajahnya berubah. Xue Miaomiao yang memperhatikan reaksi Hu Xinglin dapat melihat tangannya yang sedikit gemetar, dia semakin yakin bahwa Hu Xinglin adalah pelakunya.

Dia adalah orang yang ingin ditemukan oleh Peng Jian, dia kidal dan Xue Miaomiao hanya perlu untuk memastikan apakah ada luka di tangan kirinya.

"Jadi kamu adalah orang yang pergi ke kota A mencari Fang Jun, apa yang kamu inginkan?!"

Hu Xinglin meletakkan garpunya dan perlahan bangkit berdiri. Dia melihat ke arah Xue Miaomiao dengan tatapan tajam yang membuat Xue Miaomiao ketakutan.

Aku pasti akan mati!

Jantungnya berdebar dengan kencang namun Xue Miaomiao berusaha untuk tetap tenang. Dia memandangi Hu Xingling yang berjalan ke arahnya dan kemudian mencengkram kerah baju Xue Miaomiao lalu berkata, "Katakan siapa kamu sebenarnya dan apa yang kamu inginkan? Kenapa kamu ingin menyelidiki kasus 3 tahun yang lalu?" 

"Aku, aku adalah anak Peng Jian!"

Xue Miaomiao menundukkan kepala dan luka di tangan kiri Hu Xinglin langsung terlihat!

Hu Xinglin adalah orang yang Peng Jiang cari!