Chereads / Mata Hantu Istriku / Chapter 25 - Xue Miaomiao Sakit

Chapter 25 - Xue Miaomiao Sakit

Keesokan harinya Jiang Susu terbangun karena kelaparan. Malam sebelumnya dia bermain komputer hingga tidak makan malam. Jiang Susu bergegas mencuci mukanya dan bersiap untuk pergi ke kantin dan saat melihat 2 temannya yang masih berbaring di atas kasur dia berencana untuk membawakan sarapan untuk mereka.

"Miaomiao, Chen Juan, kalian mau aku bawakan sarapan?"

"Tidak usah." tolak Chen Juan.

"Miaomiao kamu mau?"

Tidak ada jawaban dari Xue Miaomiao.

"Xue Miaomiao, kalau kamu tidak menjawab aku tidak akan membawakan makanan!" kata Jiang Susu menaikkan nada suaranya. Ia tidak sungkan karena di ruangan itu hanya ada mereka bertiga.

Tapi Xue Miaomiao tetap tidak menjawab.

Jiang Susu merasa ada yang aneh, biasanya Xue Miaomiao yang paling cepat dalam memberikan jawaban jika ditanya soal makanan. Xue Miaomiao sangat menyukai makanan jadi dia tidak pernah menolak jika ada seseorang yang menawarkan dia makanan..

"Dia tidak sakit kan?" kata Jiang Susu sambil melihat ke kasur Xue Miaomiao.

"Kemarin malam terasa sangat panas, sepertinya musim gugur akan segera datang. Bisa jadi karena perubahan musim Xue Miaomiao menjadi sakit."

Setelah mendengar perkataan Chen Juan, Jiang Susu naik tangga kemudian menarik selimut Xue Miaomiao dan melihat Xue Miaomiao sedang terbaring tidak sadarkan diri dengan keringat di seluruh tubuhnya.

"Xue Miaomiao demam!"

"Itu normal." kata Chen Juan datar.

Saat menyetuh tubuh Xue Miaomiao yang panas, Jiang Susu menjadi panik, "Bagaimana ini? Jika dia demam tinggi bisa berbahaya. Aku tidak bisa membawanya turun dari kasur. Chen Juan bantu aku, jika tidak panggilkan tante penjaga asrama lalu telepon ambulans!" kata Jiang Susu dengan panik

Chen Juan akhirnya turun dari kasurnya kemudian dia pergi ke kasur Xue Miaomiao kemudian menarik Xue Miaomiao ke bawah.

Jiang Susu yang terkejut melihat kekuatan Chen Juan segera menyadarkan dirinya dan menelepon ambulans. Jiang Susu hanya bisa memandangi Xue Miaomiao yang sedang digendong oleh Chen Juang keluar dari gedung asrama. Walaupun Chen Juan memiliki tubuh yang tinggi tapi dia kurus, Jiang Susu heran bagaimana mungkin dia kuat menggendong Xue Miaomiao.

Sesampainya di rumah sakit, Xue Miaomiao disuntik untuk menurunkan panasnya dan diberi infus. Bibirnya terlihat pecah-pecah dan dia masih belum sadarkan diri.

Setelah keadaan menjadi lebih terkendali rasa lapar Jiang Susu yang sebelumnya terlupakan karena panik datang kembali, dia meminta Chen Juan untuk menemani Xue Miaomiao sedangkan dia pergi untuk membeli sarapan.

Chen Juan duduk di kursi di sebelah ranjang tempat Xue Miaomiao berbaring. Xue Miaomiao demam hingga 41 derajat, wajahnya yang berbentuk bulat terlihat merah, dan mulutnya terus bergumam.

Penyelamatku...

Chen Juan tidak dapat mendengar secara jelas apa yang dikatakan oleh Xue Miaomiao. Saat dia melihat bibir Xue Miaomiao yang kering ia mengambil tisu kemudian membasahinya dengan air dan menempelkannya di bibir Xue Miaomiao.

Xue Miaomiao segera menjilat bibirnya yang basah seperti orang kehausan hingga tisu yang ada di bibirnya masuk ke dalam mulutnya dan hampir tertelan.

Chen Juan yang melihat itu segera membuka mulutnya dan mengeluarkan tisu tersebut kemudian berkata, "Xue Miaomiao kamu benar-benar tukang makan!"

Setelah bergumam Xue Miaomiao akhirnya menutup mulutnya dan tertidur kembali dengan tenang.

Jiang Susu terlihat berjalan kembali ke kamar Xue Miaomiao sambil makan dengan tangan kanannya dan di tangan kirinya ia membawakan sarapan untuk Chen Juan dan Xue Miaomiao.

Tanpa berbicara apapun Chen Juan hanya melihat ke arah Jiang Susu seolah berkata 'Jiang Susu kamu sangat hebat, bagaimana kamu bisa makan sambil berjalan dan membawa sarapan untuk kami?!'

"Terima kasih banyak untuk hari ini." kata Jiang Susu dengan nada bersyukur.

"Tidak apa-apa." jawab Chen Juan dengan singkat.

"Kalau kamu punya urusan lain kamu bisa pulang duluan, aku bisa menjaga Xue Miaomiao seorang diri. Terima kasih banyak." Cheng Juan tidak sering berhubungan dengan siswa lain meskipun di dalam asrama, tapi kali ini dia mau membantu Xue Miaomiao hingga menggendongnya. Jiang Susu tidak enak hati jika harus memintanya untuk tinggal di sini, walaupun sebenarnya dia berharap ada yang akan menemaninya di sini karena seorang diri menjaga orang sakit pasti akan membosankan. Jiang Susu bahkan lupa membawa handphonenya karena terlalu terburu-buru

Chen Juan menganggukkan kepalanya, berbalik badan kemudian berjalan meninggalkan Jiang Susu dan Xue Miaomiao.

Saat itu ada seorang dokter muda yang datang untuk mengecek keadaan Xue Miaomiao, Jiang Susu yang sedang melamun tiba-tiba mendengar namanya dipanggil sontak terkejut. Jiang Susu mengangkat kepalanya dan melihat seseorang yang mengenakan jubah dokter sedang melihat ke arahnya.

"Jiang Susu! Manusia tanpa perasaan!!"

Jiang Susu menepuk pahanya dan berkata, "Han Chengyi! Rubah yang suka bermimpi! Ini benar-benar kamu? Rubah, rubah~"

Han Chengyi terdiam mendengar temannya yang bicara, dia hanya melihat ke arah Jiang Susu.

2 orang tersebut akhirnya duduk bersebelahan dan mengobrol di tempat lain yang sedikit jauh dari ranjang Xue Miaomiao karena takut akan mengganggu Xue Miaomiao.

Chen Juan yang akan meninggalkan ruangan itu melihat Jiang Susu dan Han Chengyi sedang asik mengobrol, kemudian melihat ke arah Xue Miaomiao. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali dan duduk di sebelah ranjang Xue Miaomiao.

Saat Xue Miaomiao terbangun hari sudah sore, dia tertidur selama 30 jam!

Jiang Susu memiliki janji dengan temannya sehingga Chen Juan lah yang akhirnya menemani Xue Miaomiao. Chen Juan sudah berkali-kali membasahi tisu dan meletakkannya dia atas bibir Xue Miaomiao, tapi kalimat pertama yang dikatakan oleh Xue Miaomiao adalah, "Bukankah Jiang Susu yang mengantarkan aku kesini? Dimana dia sekarang?"

Chen Juan yang kesal serasa ingin melempar Xue Miaomiao dari jendela rumah sakit. Chen Juan ingin mengatakan bahwa dialah yang membawa Xue Miaomiao ke rumah sakit dan dia juga lah yang merawatnya!

Xue Miaomiao seolah baru benar-benar sadar kemudian melihat ke adah Chen Juan dan berkata, "Hei, bagaimana kamu bisa disini?"

Chen Juan hanya melihat ke arah Xue Miaomiao dengan tatapan sebal.

Chen Juan memberitahu Xue Miaomiao bahwa Jiang Susu pergi menemui temannya dan meninggalkannya seorang diri di rumah sakit. Xue Miaomiao yang kelaparan makan 2 mangkok mie di kedai dekat rumah sakit dan setelah makan dia baru menyadari bahwa ia tidak membawa uang, Chen Juan juga tidak membawa uang.

Xue Miaomiao seolah ingin menangis dan berkata dalam hati 'Bagaimana ini, aku sudah menghabiskan makanannya tidak mungkin aku memuntahkannya lagi.'

"Juan, kenapa kamu tidak membawa uang? Dan kenapa kamu tidak memberitahuku kalau kamu tidak membawa uang?! Apa kamu barusan tidak memesan apapun karena tidak membawa uang?"

Chen Juan hanya diam tidak menjawab Xue Miaomiao.

Kedua orang itu tidak membawa handphone maupun uang, mereka tidak bisa meminta bantuan siapapun.

Xue Miaomiao merasa putus asa dan memikirkan mie yang sudah dia habiskan kemudian melihat ke arah Chen Juan dengan wajah memelas. Chen Juan tentu saja terlihat sangat tenang, itu karena bukan dia yang makan 2 mangkuk mie.

"Juan, bagaimana ini? Kita tidak bisa terus duduk disini kan."

"Aku punya rencana." kata Chen Juan dengan pelan.

"Apa?"

"Kamu pergi dulu."

"Begitu saja?" Xue Miaomiao melihat ke sekeliling, kedai itu cukup ramai dan sepertinya pelayan tidak akan menyadarinya. Xue Miaomiao memahami ucapan Chen Juan dan berkata, "Kakiku lebih pendek dari kakimu, jadi aku pergi duluan dan kamu akan menyusul?"

Chen Juan menganggukkan kepalanya.

"Oke kalau begitu, aku jalan dulu. Aku baru saja makan begitu banyak sehingga sulit untuk bangkit berdiri. Aku takut sebelum dapat berlari jauh sudah ditangkap."

Chen Juan menganggukkan kepalanya lagi.

Xue Miaomiao bangkit berdiri secara perlahan, kemudian mengendap-endap berjalan keluar. Xue Miaomiao mengendap-endap keluar bukan karena merasa bersalah tapi karena dia terlalu kenyang sehingga pergerakan tubuhnya menjadi lambat!

'Jika tahu akan seperti ini kejadiannya aku pasti hanya akan makan 1 mangkuk!' gumam Xue Miaomiao dalam hati.

Saat Xue Miaomiao sedang berlari kecil dia merasa ada yang menggenggam tangannya kemudian menarik tangannya dan berlari dengan cepat.

"Cepat lari, ada yang mengejar kita!"