Dari gedung pemerintah itu Xue Miaomiao membawa sebuah batu yang digunakan untuk melihat apakah Zhang Yangyang kidal atau tidak.
Zhang Yangyang memberitahu Xue Miaomiao bahwa batu giok transparan miliknya itu sangatlah berharga, bahkan dia sendiri tidak dapat mengestimasi harganya. Zhang Yangyang berkata kepada Xue Miaomiao untuk menjaga benda itu baik-baik.
Xue Miaomiao tidak berpikir panjang setelah Zhang Yangyang mengembalikan batu itu. Ia segera membawa barang itu dan pergi dari sana. Xue Miaomiao tidak mempercayai perkataan Zhang Yangyang, jelas-jelas batu itu terbuat dari kaca. Saat berumur 8 tahun Xue Miaomiao mengambilnya dari sebuah sungai karena dia menganggap batu itu sangat indah dan menyimpannya hingga sekarang. Bahkan batu itu baru dia keluarkan kemarin malam dari kotak penyimpanannya karena jika ditempelkan pada kulit dapat menurunkan suhu tubuh.
Sekarang hanya tersisa 1 orang dari daftar nama milik Peng Jian, tapi Liu hao tidak dapat menemukan keberadaannya. Liu Hao hanya mengetahui Hu Xinglin berhenti dari kepolisian 3 tahun yang lalu karena saat itu dia cidera.
Di tim itu terdiri dari 5 orang, selain Peng Jian yang meninggal, terjadi perubahan personil secara total. Pasti ada yang tidak beres!
Saat Xue Miaomiao berada di restoran cepat saji, Liu Hao menelepon Xue Miaomiao.
"Xue Miaomiao cepat ke kantor polisi sekarang." perintah Liu Hao.
"Tidak bisa, aku sedang sibuk." tolak Xue Miaomiao. Saat ini Xue Miaomiao tidak memiliki urusan di kantor polisi jadi tentu saja dia merasa akan membuang waktu dan biaya transport, selain itu dia masih harus mencari 1 orang terakhir.
Tapi Kota C sangat besar dan Xue Miaomiao tidak tahu harus pergi kemana untuk mencari Hu Xinglin.
Baru saja Xue Miaomiao akan menutup telepon, Liu Hao bergegas memanggil Xue Miaomiao, "Xue Miaomiao aku memintamu pergi ke kantor polisi untuk membantu proses penyelidikan. Seluruh biaya transportasi dan makanan akan diganti!"
Menarik, Xue Miaomiao segera memanfaatkan kesempatan ini dan berkata, "Aku tidak mau hanya uang transportasi dan makanan yang diganti, bantu aku menemukan 1 orang."
"Baiklah, aku akan membantumu menemukan orang itu. Dasar mencari-cari kesempatan!"
Xue Miaomiao tidak peduli dan pergi ke kantor polisi dengan perasaan gembira sambil membawakan teh untuk semua orang. Xue Miaomiao tidak keberatan membawakan teh karena uangnya akan diganti.
Suasana kantor polisi tidak sesibuk beberapa hari yang lalu dan Liu Hao juga tidak terlihat sedang menjambak rambutnya. Dia sedang berada di dalam kantornya sambil memandang sebuah jam tangan mewah yang sudah tidak berfungsi lagi.
"Xue Miaomiao." kata Liu Hao sambil menyodorkan jam tangan itu ke arah Xue Miaomiao lalu berkata, "Jelaskan kepadaku."
"Jelaskan apa?" kata Xue Miaomiao berpura-pura tidak mengerti. Setelah Xue Miaomiao membagikan teh kepada para petugas polisi, para petugas polisi jadi menyukainya. Mereka meminta Liu Hao untuk tidak terlalu keras kepada Xue Miaomiao.
Tentu saja Xue Miaomiao tidak bisa mengatakan dia mengetahui tentang jam itu dari hantu Liang Ting. Liu Hao yang masih penasaran terus memandangi Xue Miaomiao dengan tatapan tajam.
"Kak jangan terlalu serius, ini, minum teh dan makan kue. Kakak memerlukan energi untuk melanjutkan penyelidikan. Dengan mayat yang ditemukan di waduk itu hancur, ini merupakan barang bukti pertama yang kakak temukan. Aku sangat kagum dengan kakak!"
Orang lain akan mengira Xue Miaomiao sedang memuji Liu Hao, tapi Liu Hao sangat paham bahwa Xue Miaomiao lah yang berperan penting dalam kedua kasus ini. Sebelumnya dia bilang mendapat petunjuk dari mimpinya, lalu kali ini apa yang akan dikatakan Xue Miaomiao? Liu Hao sangat penasaran terhadap apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Xue Miaomiao.
Xue Miaomiao merasa takut dengan tatapan tajam Liu Hao, sehingga dia hanya duduk di kursi dan makan kuenya. Hari ini dia membeli kue yang paling mahal dan rasanya enak.
Liu Hao memukul meja dan melihat ke arah Xue Miaomiao tapi itu semua tidak berpengaruh. Sesuai dengan perkiraan Liu Hao, Xue Miaomiao tidak akan membuka mulutnya apapun yang terjadi.
"Xue Miaomiao, katakan yang sebenarnya kepadaku, kenapa kemarin malam sebelum pulang kamu menyinggung tentang mencari barang bukti?"
Xue Miaomiao melihat ke arah Liu Hao dan menyadari Liu Hao sudah mencukur kumis dan jenggotnya sekarang dia terlihat lebih rapi. Kemudian Xue MIaomiao berkata, "Sebenarnya saat itu aku melihat kakak sedang tidak bersemangat dan kakak menjambak rambut kakak. Jadi aku hanya sembarangan berbicara untuk menghibur kakak."
"Sembarangan bicara?" kata Liu Hao dengan tidak percaya. 'Bagaimana mungkin dia dapat memberikan petunjuk yang akurat jika hanya sembarangan bicara?' gumam Liu Hao dalam hati.
"Ya bukan sepenuhnya sembarangan bicara, aku juga memikirkan kata-kata apa yang paling pas untuk menyemangati kakak. Tapi di hari pertama saja kakak berhasil menemukan barang bukti yang penting. Kakak sangat keren!"
Liu Hao berhenti menanyai Xue Miaomiao dan meminum teh yang diberikan oleh Xue Miaomiao. Sekarang mayat Liang Ting sudah hancur dan hanya ada jam tangan ini yang ditemukan di tempat kejadian. Jam tangan ini adalah milik Chen Cong, selain itu waktu pada jam tangan ini dan waktu kematian Liang Ting cukup berdekatan. Chen Cong bisa menjadi tersangka utama.
Setelah makan dan minum Xue Miaomiao jongkok di depan Liu Hao, kemudian mengulurkan tangannya sambil berkata, "Kak, uang naik taksi 50 yuan dan tehnya 150 yuan."
Liu Hao melihat ke arah Xue Miaomiao dan berkata: "Mana mungkin kamu naik taksi sampai habis 50 yuan, bukankah kamu bilang kamu ada di jalan xx?"
"Aku hanya membulatkannya saja, sebenarnya uang taksi 30 yuan dan teh 170 yuan tapi jika dijumlahkan sama saja."
"Xue Miaomiao, kamu memang pintar memanfaatkan keadaan!"
Sebenarnya Liu Hao tidak rela mengeluarkan uang ratusan yuan untuk Xue Miaomiao, tapi dia tidak memiliki pilihan lain.
"Kak, jika memerlukanku lagi bisa meneleponku. Demi rakyat tercinta aku pasti akan membantu! Oh ya, kakak sudah berjanji akan membantuku mencari seseorang."
"Siapa yang kamu cari? Siapa namanya?"
"Pamanku, namanya Hu Xinglin."
"Xue Miaomiao! Kamu… Hu Xinglin adalah salah satu petugas polisi yang kamu pernah minta tolong aku untuk mencari informasi tentang dirinya kan?!"
Namanya tidak bisa ditemukan di data kepolisian, jika ingin menemukannya harus melalui cara lain.
Liu Hao tidak menjawab dia akan membantu Xue Miaomiao menemukan orang itu, dia hanya meminta Xue Miaomiao untuk kembali ke sekolah. Xue Miaomiao menurut dan kembali ke sekolah. Saat akan meninggalkan kantor polisi Xue Miaomiao berhasil membuka handphone Liu Hao dan mencatat nomor Zhong Haotian.
Malam itu di kamar asrama hanya ada 3 orang; Jiang Susu, Chen Juan, dan Xue Miaomiao. Jiang Susu sedang bermain internet seperti biasanya, sedangkan Chen Juan berada di kasurnya sambil membaca novel. Xue Miaomiao melihat dokumen yang ada di tangannya kemudian mengambil handphonenya.
Xue Miaomiao mencari nomor Zhong Haotian yang sudah disimpannya kemudian mengirimkan sebuah pesan singkat.
Saat mengetik pesan singkat untuk Zhong Haotian, tangan Xue Miaomiao gemetar karena tegang, tubuhnya juga menjadi panas dingin.
'Apakah ini yang dirasakan saat menyukai seseorang? Tidak heran jika gadis yang sedang jatuh cinta bisa terlihat seperti orang gila, aku sekarang dapat memahaminya.' pikir Xue Miaomiao dalam hati.
[Jika punya penyakit maag harus minum obat tepat waktu dengan begitu baru bisa berumur panjang. Xue Miaomiao]
Setelah mengirim pesan singkat itu Xue Miaomiao seperti cacing kepanasan yang terus membalik-balik badannya menunggu balasan dari Zhong Haotian. Walaupun dalam hati Xue Miaomiao mengetahui dengan pasti bahwa Zhong Haotian tidak akan membalas pesannya, tapi dia tetap mengharapkannya sambil tersenyum seperti orang bodoh sampai akhirnya ia tertidur.
Malam ini terasa sangat panas, sepertinya musim gugur akan segera tiba. Xue Miaomiao yang berkeringat masih tetap memikirkan Zhong Haotian.